Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Banyak Kasus Libatkan Oknum Polisi, Buat Masyarakat Hilang Kepercayaan



loading…

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menilai banyaknya kasus yang melibatkan oknum anggota Polri, membuat masyarakat hilang kepercayaan terhadap institusi kepolisian. Foto/SindoNews

JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai banyaknya kasus yang melibatkan oknum anggota Polri, membuat masyarakat hilang kepercayaan terhadap institusi kepolisian.

Diketahui, beberapa bulan ke belakang terdapat sejumlah kasus dengan pelaku oknum kepolisian, seperti pemerasan oleh anggota terhadap penonton DWP asal Malaysia, hingga pemerasan tersangka kasus pembunuhan oleh mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel).

“Ya, yang terjadi ya seperti yang anda katakan tadi, banyak kerusakan atau destruksi yang dilakukan oleh katakanlah oknum ya, memang susah kalau tidak mengatakan oknum karena instsitusi nda mungkin membuat kebijakan yang destruktif,” kata Mahfud dalam podcast ‘Terung Terang’ yang diunggah akun YouTube miliknya, dikutip Rabu (5/2/2025).

“Banyak yang dilakukan sehingga masyarakat sekarang merasa hilang kepercayaan kepada Polri ya,” sambungnya.

Pakar Hukum Tata Negara ini mengatakan, dirinya melihat sendiri bagaimana respons masyarakat terhadap kasus yang melibatkan oknum polisi, melalui komentar di sosial media (sosmed).

“Hasil survei atau mungkin orang kalau hasil survei terlalu mewah meskipun itu benar, ya kita baca aja peristiwa setiap hari di medsos, media konvensional dan lain-lain, kita menemukan kerusakan moral yang berakibat pada munculnya tindakan kriminil di lingkungan pejabat Polri atau oknum Polri,” katanya.

Baca Juga: Plus Minus 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menurutnya, tindakan unprofessional tersebut tidak dapat menjadi penilaian terhadap kepolisian secara institusi. Namun, Mahfud mengatakan, tetap harus ada evaluasi terkait perilaku oknum anggota Korps Bhayangkara tersebut.

“Meskipun itu tidak bisa dikatakan mewakili keseluruhan tindakan Polri, menjadi penting kita melakukan evaluasi mumpung ini masih dalam rentang Janji Pak Prabowo sebagai Presiden untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” katanya.

(cip)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *