Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ancaman Perang Terbuka Masih Ada



loading…

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebut ancaman perang terbuka masih ada hingga sekarang. Foto/SindoNews

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merespons perang antara India-Pakistan yang terjadi baru-baru ini. TNI menyebut ini menjadi pelajaran bahwa ancaman perang terbuka masih relevan di era sekarang.

“Serangan India ke Pakistan atau perang antara India dan Pakistan ini menjadi pelajaran juga buat kita bahwa ancaman terhadap timbulnya perang terbuka itu masih ada hari ini,” ucap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi dikutip Sabtu (10/5/2025).

Oleh karenanya, Kristomei menyebut pertahanan negara yang kuat dan kebutuhan tentara masih sangat diperlukan. Kristomei menjelaskan negara memang tidak mengharapkan adanya perang, namun demikian bukan tidak mungkin perang juga bisa terjadi.

Baca juga: Militer India Akui Kerugian Besar Akibat Serangan Pakistan

“Bukan tidak mungkin suatu saat akan terjadi di negara kita juga. Karena itu program Presiden, program pemerintah untuk meningkatkan, memperkuat pertahanan negara ya harus kita dukung,” ungkap dia.

Apalagi menurutnya pertahanan di Indonesia menjadi tantangan sendiri karena lokasi geografisnya yang terpisah-pisah. “Apalagi negara kita yang luas, terpisah-pisah pulau itu kan akan lebih susah dibandingkan dengan yang hanya dipisahkan dengan daratan saja,” tutur dia.

“Lautnya aja berapa banyak itu, pulaunya berapa banyak, berbeda suku, berbeda bahasa. Tentu tantangan kita lebih berat lah apabila menghadapi invansi atau serangan,” tandasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=BF7d4fpZg

(cip)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *