Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Adies Kadir Nilai Revisi Disertasi Bahlil Lumrah di Dunia Akademik



loading…

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir menilai keputusan Universitas Indonesia (UI) mengenai revisi disertasi milik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merupakan hal yang lumrah dalam dunia akademik. Foto/dpr.go.id

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir menilai keputusan Universitas Indonesia (UI) mengenai revisi disertasi milik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merupakan hal yang lumrah dalam dunia akademik. Adies menilai proses revisi dalam sebuah karya ilmiah (disertasi) adalah rangkaian prosedur biasa yang harus dilalui setiap mahasiswa sebelum meraih gelar akademik nantinya.

“Revisi itu juga mengonfirmasi bahwa tudingan plagiat yang sebelumnya dialamatkan kepada ketua umum kami itu dengan sendirinya terbantahkan. Jadi, sekali lagi tudingan plagiat yang dihembuskan pihak-pihak tertentu itu tidak benar dengan adanya keputusan revisi ini,” kata Adies kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

Adies yang juga menjabat Wakil Ketua DPR ini juga mengingatkan agar pihak kampus ke depannya lebih berhati-hati lagi sebelum mengeluarkan sebuah keputusan.

“Sebab, sebuah keputusan akan berdampak ke mahasiswa itu sendiri nantinya, jika model keputusannya justru menimbulkan friksi di internal mereka. Yang dirugikan jelas mahasiswanya. Dan ini bisa jadi preseden buruk ke depannya dan bisa berefek ke mahasiswa lainnya, jika model keputusannya dibuat secara serampangan,” tuturnya.

Dia pun menyarankan agar UI lebih kredibel lagi dalam membuat sebuah keputusan yang memiliki dampak luas bagi para mahasiswa-mahasiswinya. Sebab, kata dia, UI merupakan kampus ternama dan punya kredibilitas yang tinggi.

“Jangan sampai nama besar mereka dipertaruhkan hanya karena kurang teliti dalam membuat sebuah keputusan. Saya kira ini pelajaran bukan hanya bagi UI, tetapi untuk kampus-kampus besar lainnya ketika membuat sebuah keputusan jangan sampai merugikan kepentingan mahasiswa-mahsiswinya dalam menempuh studi,” pungkasnya.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *