Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Aceh dan Papua Wilayah Rentan di Pilkada 2024



loading…

Gubernur Lemhannas, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengungkap dua daerah yang rentan dalam pelaksanaan Pilkada 2024 yakni Aceh dan Papua. Foto/ace-hasan

JAKARTA – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengungkap dua daerah yang rentan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 mendatang. Dua daerah itu yakni Aceh dan Papua.

“Berdasarkan pemetaan Bawaslu, BSSN, Bais TNI, dan Polri, masih relatif banyak provinsi dan kabupaten-kota yang berada dalam kerentanan tinggi menjelang Pilkada Serentak 2024, khususnya di wilayah Aceh dan 4 provinsi di Papua, serta di tingkat kabupaten-kota,” kata Gubernur Lemhannas, Tubagus Ace Hasan Syadzily dalam rapat dengan pendapat (RDP) di Komisi I DPR, Rabu (13/11/2024).

Ace mengatakan, Lemhannas menilai bahwa kondisi tersebut ini dapat melahirkan konflik vertikal maupun horizontal di masyarakat. Untuk itu, kegiatan deteksi, antisipasi, dan tindakan pencegahan harus dilakukan.

“(Antisipasi) oleh para penyelenggara pemilu dan semua pemangku kepentingan adalah sebuah keharusan, agar Pilkada tidak hanya berjalan secara luber dan jurdil, tetapi juga melahirkan pemimpin dan kualitas demokrasi,” ucapnya.

Di sisi lain, Ace mengatakan bahwa, terdapat beberapa isu dan permasalahan yang mengemuka dalam menghadapi Pilkada 2024.

Bahkan, kata Ace, Ketua Bawaslu pun menyoroti tingkat kerawanan yang lebih tinggi pada Pilkada 2024 dibandingkan Pilpres dan Pileg 2024 yang lalu.

“Diperkirakan masa kampanye Pilkada Serentak merupakan periode yang memiliki kerawanan tinggi berdasarkan data Indeks Kerawanan Pemilu, terutama dalam konteks politik dan penyelenggaranya di setiap tahapan,” katanya.

Hal tersebut disebabkan oleh persaingan yang intens dan ikatan emosional antar calon Kepala Daerah dan pendukungnya.

“Tentu Bawaslu mengharapkan sinergi dari penyelenggara pemilu dengan TNI, Polri dan Kejaksaan selama proses Pilkada,” ujarnya.

(shf)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *