Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Waspada Lonjakan Kasus Cacar Air, Cegah dengan Jaga Imunitas Tubuh



loading…

Wabah penyakit cacar air di Indonesia mengalami peningkatan. Kemenkes pun akan menerbitkan surat edaran atas penyakit ini. Foto/ cdc

Wabah penyakit cacar air (Varicella) di Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir ini. Guna meningkatkan kesadaran akan pencegahan penyakit menular tersebut, Kementerian Kesehatan RI akan segera menerbitkan Surat Edaran Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps). Masyarakat pun diimbau untuk waspada dan menjaga kesehatan.

Terkait hal ini, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, menekankan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap infeksi virus.

“Kita bisa menjaga imun tubuh dengan makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga. Namun, pada kondisi wabah yang menular cepat, diperlukan asupan tambahan dari luar seperti vitamin atau nutrisi berbahan herbal yang aman,” ujarnya.

Menurut dr. Inggrid, upaya menjaga daya tahan tubuh menjadi lebih penting di saat tingginya kasus penyakit menular seperti cacar air. Daya tahan tubuh yang baik akan membantu mencegah terkena penyakit menular maupun mempercepat penyembuhannya.

“Selain menjaga kesehatan dari dalam, kita perlu memperhatikan keamanan produk vitamin herbal yang digunakan dengan memastikan produk memiliki nomor registrasi dari Badan POM, telah teruji klinis, dan aman digunakan sebagai imunomodulator,” ujarnya.

Farmakolog Molekuler Dexa Group Prof Raymond Tjandrawinata menambahkan, Dexa Medica telah mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang bersifat imunomodulator. Terbuat dari ekstrak herbal meniran yang telah teruji klinis, imunomodulator dengan merek Stimuno itu dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh.

“Di antara obat-obatan berbahan alam, tanaman meniran hijau telah teruji klinis sebagai imunomodulator. Meniran terbukti aktif terhadap berbagai macam patogen, sehingga baik spesific maupun non-spesific immune system, imunitas bisa naik dengan menggunakan tanaman asli Indonesia ini,” beber Prof. Raymond.

Dalam studi klinis yang dilakukan terhadap pasien anak-anak yang terinfeksi Varicella, imunomodulator tersebut terbukti mempercepat proses penyembuhan dengan lebih dari 50% lesi kulit yang hilang setelah lima hari terapi, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya mencapai 30%.

“Efektivitas ini menandakan bahwa Stimuno dapat membantu meminimalkan risiko penularan infeksi di tengah tingginya kasus cacar air,” imbuh Prof. Raymond.

Imunomodulator ini memiliki tiga aksi untuk memperbaiki sistem imun, yaitu membantu memproduksi lebih banyak antibodi, membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengoptimalkan daya tahan tubuh,” pungkas Prof. Raymond.

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *