Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Varian Covid-19 Nimbus Menyebar di 22 Negara, Ini Gejala dan Risiko yang Harus Diwaspadai



loading…

Varian Covid-19 nimbus yang dikenal dengan NB.1.8.1 dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 22 negara, memicu kekhawatiran baru di tengah masyarakat global. Foto/News Medical

JAKARTA Varian Covid-19 nimbus yang dikenal dengan NB.1.8.1 dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 22 negara, memicu kekhawatiran baru di tengah masyarakat global. Meski gejalanya mirip flu ringan hingga sedang, para ahli mengingatkan bahwa varian ini lebih mudah menular dan berpotensi lolos dari kekebalan tubuh.

Sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda varian Covid-19 nimbus dan tetap waspada terhadap risiko penularan. Dalam beberapa pekan terakhir, varian ini mulai mencuri perhatian setelah terdeteksi penyebarannya di setidaknya 22 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, China, India, Singapura, dan Thailand.

Dilansir dari Independent, Selasa (10/6/2025), laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebutkan bahwa meskipun kasusnya di Inggris masih dalam jumlah kecil, kontribusinya terhadap peningkatan kasus Covid-19 global semakin terlihat jelas.

Menurut Dr. Naveed Asif, seorang dokter umum di The London General Practice, varian NB.1.8.1 atau Nimbus merupakan hasil dari mutasi genetik virus corona yang membuatnya termasuk dalam sub-varian omicron, yang dikenal cepat bermutasi.

Baca Juga: WHO Warning Angka Kasus Covid-19 Akibat NB.1.8.1Terus Melonjak Cepat

“Varian NB.1.8.1, yang juga disebut Nimbus, adalah jenis baru virus Covid-19 yang muncul karena mutasi pada materi genetiknya,” kata Dr Asif.

“Ini adalah sub-varian dari omicron,” tambah Dr Chun Tang.

Meski belum ada indikasi bahwa varian nimbus menyebabkan penyakit yang lebih berat dibandingkan pendahulunya, para ahli mencatat bahwa mutasi pada protein spike-nya kemungkinan membuatnya lebih mudah menular dan berpotensi menembus perlindungan kekebalan tubuh yang sudah ada. Baik yang berasal dari infeksi alami maupun vaksinasi sebelumnya.

“Varian seperti ini muncul saat virus bermutasi, yang merupakan hal yang normal bagi virus, terutama yang menyebar luas,” jelas Dr Tang.

Baca Juga: Covid-19 Ngamuk Lagi, WHO Umumkan Waspada Varian NB.1.8.1

“NB.1.8.1 pertama kali ditemukan pada awal tahun 2025 dan sejak itu telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk Inggris, China, dan AS. Varian ini memiliki beberapa mutasi baru yang terus dipantau oleh para ilmuwan,” lanjutnya.

Gejala Covid-19 Varian Nimbus



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *