Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Studi Ungkap Perbedaan Wajah Antara Orang Kaya dan Miskin



loading…

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology pada 2020 menunjukkan perbedaan persepsi wajah antara orang kaya dan miskin. Foto/New York Post

JAKARTA – Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology pada 2020 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi wajah antara orang kaya dan orang miskin .

Penelitian ini melibatkan partisipan yang diminta untuk menilai foto wajah orang-orang yang tidak mereka kenal.

Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan lebih cenderung menilai orang dengan wajah yang dianggap kaya sebagai orang yang lebih bahagia dan tidak cemas.

Selain itu, orang kaya juga cenderung lebih percaya diri dan kompeten, lebih dapat dipercaya dan jujur, serta memiliki tingkat pendidikan dan penghasilan yang lebih tinggi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa stereotip tentang wajah orang kaya dan orang miskin memang ada. Persepsi ini dapat berpengaruh pada cara seseorang berinteraksi dengan orang lain dan membuat keputusan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan korelasi, bukan kausalitas. Artinya, penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa wajah orang kaya menyebabkan mereka menjadi kaya.

Dilansir dari Times of India, Rabu (10/7/2024), ada banyak faktor lain yang dapat berkontribusi pada kekayaan seseorang. Seperti pendidikan, latar belakang keluarga, dan kerja keras.

Selain itu, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini hanya melibatkan partisipan dari negara-negara Barat. Kemungkinan persepsi tentang wajah orang kaya dan orang miskin berbeda di budaya lain.

(dra)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *