loading…
Weak Hero Class 2 tayang perdana pada hari ini, Jumat (25/4/2025) di Netflix dengan jumlah delapan episode berdurasi 1 jam. Drama Korea ini memicu antusiasme. Foto/Soompi
Drama Korea ini kembali melanjutkan kisah penuh luka dan perjuangan Yeon Si-eun, seorang siswa jenius yang terjebak dalam dunia kekerasan sekolah yang brutal. Diadaptasi dari webtoon ternama karya SeoPass dan Kim Jin Seok, musim terbaru ini dijanjikan akan lebih emosional, gelap, dan penuh aksi mendebarkan.
Disutradarai oleh Yoo Su-min dan diproduseri oleh Han Jun-hee, Weak Hero Class 2 menjanjikan sinematografi yang lebih kelam, adegan pertarungan yang lebih intens, dan alur yang lebih dramatis. Para pemain menjalani pelatihan fisik ketat selama tiga bulan untuk mendukung adegan laga yang realistis.
Dilansir dari Soompi, Jumat 25/4/2025), meski masih mengacu pada alur webtoon aslinya, versi drama membuat sejumlah modifikasi pada karakter dan plot, yang ditujukan untuk memberikan kejutan baru bahkan bagi para pembaca setia.
Sinopsis Weak Hero Class 2
Foto/Soompi
Cerita berlanjut dari titik kelam di akhir musim pertama. Yeon Si-eun (Park Ji-hoon) masih dihantui trauma setelah kegagalannya melindungi sahabatnya, Su-ho (Choi Hyun-wook), yang kini koma akibat serangan sadis. Meskipun dihantui rasa bersalah dan sempat dipenuhi keinginan untuk membalas dendam, Si-eun memutuskan untuk memulai lembaran baru dengan pindah ke SMA Eunjang—sebuah sekolah yang dikenal memiliki tingkat kekerasan yang bahkan lebih tinggi.
Di sekolah barunya, Si-eun harus membentuk aliansi baru dengan teman-teman seperti Park Hu-min (Ryeoun), Seo Jun-tae (Choi Min-yeong), dan Go Hyun-tak (Lee Min-jae). Namun ketenangan tidak berlangsung lama. Si-eun harus berhadapan dengan geng Alliance yang dipimpin oleh Na Baek-jin (Bae Na-ra) dan Choi Hyo-man (Yoo Su-bin), serta tokoh antagonis utama baru yang lebih ganas, Geum Seong-je (Lee Jun-young).
Drama ini menggambarkan lebih dari sekadar kekerasan fisik, tekanan mental, tekanan sosial, dan perjuangan eksistensial remaja juga menjadi tema utama. Dialog legendaris Si-eun, “Yang lemah harus melampaui batas atau dihancurkan,” kembali menjadi benang merah yang menguatkan narasi.
