Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Serangan Jantung dan Asam Lambung Sering Tertukar, Ini Perbedaannya



loading…

Serangan jantung dan asam lambung merupakan kondisi yang sering disalahartikan. Tak sedikit yang panik saat nyeri di dada, karena dikira serangan jantung. Foto/Medical News Today

JAKARTA Serangan jantung dan asam lambung merupakan kondisi yang sering disalahartikan. Tak sedikit orang yang panik saat mengalami nyeri di dada, karena gejalanya kerap dikira sebagai serangan jantung.

Padahal, dalam banyak kasus, keluhan tersebut justru berasal dari asam lambung yang naik ke kerongkongan atau dikenal dengan istilah heartburn. Serangan jantung dan asam lambung memang sama-sama dapat menimbulkan rasa nyeri di bagian dada.

Namun keduanya adalah kondisi yang sangat berbeda, baik dari penyebab, dampak, hingga penanganannya. Membedakan dua kondisi ini sangat penting, karena kesalahan dalam membaca gejala bisa berakibat fatal.

Serangan Jantung dan Asam Lambung

Baca Juga: Cara Membedakan Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung, Kenali Gejalanya

Apa Itu Serangan Jantung?

Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke otot jantung tersumbat, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Beberapa faktor risiko utamanya termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta tekanan darah tinggi.

Gejala khas serangan jantung mencakup nyeri atau tekanan hebat di dada, digambarkan seperti ada beban berat menekan, yang menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Kondisi ini sering disertai sesak napas, mual, keringat dingin, dan rasa lemas.

Dilansir dari Times of India, Senin (5/5/2025), tidak seperti gangguan pencernaan, gejala ini tidak membaik hanya dengan obat rumahan atau antasida.

Apa itu Asam Lambung?

Asam lambung, atau yang dikenal juga dengan istilah heartburn, umumnya disebabkan oleh naiknya asam dari lambung ke kerongkongan. Kondisi ini sangat lazim terjadi, terutama karena kebiasaan makan makanan yang kaya rempah dan berlemak.

Gejalanya berupa sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, serta ketidaknyamanan setelah makan. Gejala ini biasanya reda dengan konsumsi antasida dan sering kali tidak menjalar ke bagian tubuh lain seperti yang terjadi pada serangan jantung.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *