Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Salam Perpisahan Slamet Rahardjo untuk Ray Sahetapy: Pulang ke Tempat Tuhan


loading…

Aktor senior Slamet Rahardjo menjadi salah satu artis pertama yang hadir dalam prosesi pemakaman sahabatnya, Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Foto/Ravie Mulia Wardani

JAKARTA – Aktor senior Slamet Rahardjo menjadi salah satu artis pertama yang hadir dalam prosesi pemakaman sahabatnya, Ray Sahetapy di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Ia tiba sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (4/4/2025), dan langsung mengambil tempat di deretan kursi pelayat.

Slamet Rahardjo tampak mengenakan batik cokelat muda dengan motif hitam. Lengkap dengan peci dan tongkat di tangannya. Kehadiran aktor 76 tahun tersebut bukan sekadar bentuk penghormatan. Tapi juga sebagai salam perpisahan penuh makna kepada Ray Sahetapy yang telah menemaninya dalam perjalanan panjang dunia seni peran.

“Bagi saya kematian itu keniscayaan, yang penting itu kalau harimau meninggalkan belang, gajah meninggalkan gading, Ray Sahetapy meninggalkan apa?” kata Slamet di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (4/4/2025).

“Ray Sahetapy meninggalkan sesuatu yang meyakinkan masyarakat Indonesia, bahwa dia aktor yang baik,” sambungnya.

Salam Perpisahan Slamet Rahardjo untuk Ray Sahetapy: Pulang ke Tempat Tuhan

Foto/Ravie Mulia Wardani

Dalam momen yang emosional tersebut, bintang film Tjoet Nja Dhien itu mengenang awal persahabatan mereka yang terjalin sejak lama. Bahkan ketika keduanya baru membangun keluarga.

Ia menyebut bahwa hubungan mereka bukan sekadar kolega dalam dunia seni. Tetapi juga tumbuh bersama sebagai bagian dari keluarga besar yang saling mengenal dekat.

“Sebagai aktor, saya tidak usah menjelaskan, semua orang sudah menjadi saksi. Tapi sebagai pribadi, keluarga kami dan keluarga dia itu, sama sama tumbuh. Aku baru kawin, keluarga dia juga baru kawin,” jelasnya.

Rasa kehilangan begitu terasa dari nada bicara dan tatapan Slamet yang sesekali menerawang. Ia menegaskan bahwa kepergian bintang film The Raid itu adalah kehilangan besar, bukan hanya bagi dunia hiburan, tapi juga bagi sahabat-sahabat yang mencintainya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *