Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Saham Jungkook BTS Senilai Rp95 Miliar Dicuri saat Wamil, Pelaku Diduga Orang Dalam


loading…

Saham Jungkook BTS senilai USD5,76 juta atau Rp95 miliar dilaporkan dicuri saat sang idol menjalani wajib militer atau wamil, dalam kasus pencurian identitas. Foto/Soompi

JAKARTA – Saham Jungkook BTS senilai USD5,76 juta atau Rp95 miliar dilaporkan dicuri saat sang idol menjalani wajib militer atau wamil, dalam kasus pencurian identitas yang mengejutkan publik. Pelaku diketahui membuka rekening atas nama Jungkook dan menjual sebagian saham HYBE tanpa izin.

Insiden ini menjadi sorotan tajam tidak hanya karena melibatkan Jungkook BTS , tetapi juga karena metode yang digunakan menunjukkan adanya pemanfaatan celah yang sangat sensitif, yakni masa wajib militer yang sedang dijalani oleh idol K-Pop untuk melancarkan aksi pencurian identitas dan perampasan aset pribadi secara sistematis.

Menurut laporan hasil penyelidikan mendalam dari Biz Korea, terungkap bahwa pada 6 Januari 2024, tepat ketika Jungkook sedang menjalani pelatihan dasar militer sebagai bagian dari tugas wajib negaranya, pelaku dengan cara yang belum terungkap secara rinci telah membuka tiga rekening atas nama Jungkook tanpa seizin dan sepengetahuannya.

Rekening-rekening ini kemudian digunakan untuk memindahkan sebanyak 33.500 saham HYBE yang sah dimiliki oleh anggota termuda BTS itu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.000 saham hanya dipindahkan ke rekening palsu yang masih atas nama dirinya, sedangkan 500 saham lainnya benar-benar dijual kepada pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan resmi dengan pemilik aslinya.

Saham Jungkook BTS Senilai Rp95 Miliar Dicuri saat Wamil, Pelaku Diduga Orang Dalam

Foto/Koreaboo

Dilansir dari Koreaboo, Minggu (23/3/2025), berdasarkan nilai penutupan saham HYBE per tanggal 5 Januari 2024, jumlah keseluruhan saham tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp95 miliar. Nilai 500 saham yang dijual secara ilegal kepada pihak ketiga diperkirakan mencapai USD86 ribu atau Rp1,4 miliar.

Menyadari bahwa telah terjadi transaksi yang tidak sah atas nama dirinya, pelantun Standing Next to You ini, melalui kuasa hukumnya, segera mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan perdata pada Maret 2024 demi mendapatkan kembali saham-saham yang telah jatuh ke tangan pihak luar tanpa proses hukum yang sah.

Hasil gugatan tersebut diumumkan pada Februari 2025, di mana Pengadilan Distrik Barat Seoul memutuskan dengan tegas bahwa tidak terdapat perjanjian pengalihan saham yang sah, dan menyatakan secara resmi bahwa pemilik nama asli Jeon Jungkook itu adalah korban dari tindak pencurian identitas.

“Tidak ada perjanjian pengalihan saham yang sah, dan Jungkook hanyalah korban pencurian identitas,” kata Pengadilan Distrik Barat Seoul.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *