Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Raja Charles III Bersikeras Pertahankan Takhta, Tolak Serahkan Kekuasaan ke Pangeran William


loading…

Raja Charles III bersikeras mempertahankan takhta dan menolak menyerahkan kekuasaannya ke Pangeran William di tengah kondisi kesehatannya yang menurun. Foto/People

INGGRIS Raja Charles III bersikeras mempertahankan takhta dan menolak menyerahkan kekuasaannya ke Pangeran William di tengah kondisi kesehatannya yang menurun akibat kanker sejak 2024. Meski sempat mengalami efek samping dari perawatan medis, ia tetap berkomitmen menjalankan tugasnya sebagai kepala Kerajaan Inggris.

Alih-alih menyerahkan takhta ke Pangeran William , Raja Charles III menunjukkan tekad kuat untuk tetap melanjutkan perannya di tengah pengobatan kanker yang dijalaninya. Ia dilaporkan tetap aktif meskipun mengalami reaksi negatif terhadap terapi yang diterimanya baru-baru ini.

Menurut laporan dari pakar kerajaan, Russell Myers, dalam kolomnya di The Mirror, Charles sempat mengalami gangguan akibat efek samping pengobatan, yang membuatnya harus menghentikan aktivitas publiknya selama sekitar satu setengah hari.

“Raja pada akhir bulan lalu terpaksa menjalani beberapa jam di bawah pengawasan setelah mengalami reaksi yang merugikan terhadap perawatannya,” kata Myers dilansir dari Geo TV, Selasa (8/4/2025).

Raja Charles III Bersikeras Pertahankan Takhta, Tolak Serahkan Kekuasaan ke Pangeran William

Foto/People

“Namun, para pembantu istana menyatakan bahwa masalah tersebut, yang tidak dijelaskan secara rinci. Tidak jarang terjadi pada banyak perawatan medis,” sambungnya.

Salah satu agenda yang dibatalkan adalah kunjungan ke Birmingham pada 23 Maret 2025. Meski begitu, istana menyatakan bahwa reaksi tersebut adalah hal yang umum dalam banyak bentuk perawatan medis.

“Namun, raja membatalkan satu setengah hari dari jadwalnya. Termasuk perjalanan ke Birmingham pada tanggal 23 Maret, sebelum akhirnya disarankan untuk beristirahat selama akhir pekan guna memulihkan diri,” jelasnya.

Raja 76 tahun itu kemudian disarankan untuk beristirahat sejenak di kediamannya di Highgrove, Gloucestershire. Sumber yang dekat dengan kerajaan menyebut bahwa waktu istirahat tersebut sangat membantu suami Ratu Camilla ini dalam memulihkan stamina dan menyiapkan diri untuk kembali menjalankan agenda resmi.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *