loading…
Raja Charles III dilaporkan telah mengambil sikap tegas terhadap putranya, Pangeran Harry. Keputusan ini dibuat saat Harry hampir lolos dari masalah hukum. Foto/Getty Images
Sebelumnya, kasus visa Pangeran Harry telah ditutup lima bulan lalu, namun kini kembali dibuka. Situasi ini semakin memperumit keadaan, terutama karena Raja Charles III saat ini sedang fokus menjalani perawatan kanker.
Spekulasi tentang kemungkinan deportasi Harry dari Amerika Serikat mulai beredar, terutama jika Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. Trump sendiri tidak pernah menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap Harry dan Meghan Markle, bahkan pernah memberikan komentar tajam mengenai pasangan tersebut.
Namun, alih-alih menyatakan bahwa ia akan mengusir putra bungsu Charles dan mendiang Putri Diana itu dari AS, Trump justru melontarkan pernyataan sinis. “Saya tidak akan mendeportasi Harry. Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya yang mengerikan,” ujarnya.
Foto/Getty Images
Menurut pakar kerajaan Hillary Fordwich, Charles sangat berhati-hati dalam menangani situasi ini. Ia ingin memastikan bahwa perhatian publik tidak terlalu terfokus pada putra dan menantunya, terutama karena mereka kini berhadapan dengan seorang pemimpin dunia yang sulit diprediksi.
“Raja selalu menghindari konflik. Ia berharap Harry tetap tidak terlihat dan tidak menjadi pusat perhatian,” kata Fordwich kepada Fox News Digital dilansir dari The News, Minggu (16/2/2025).
Saat ini, prioritas utama raja 76 tahun itu adalah pemulihan dari penyakit kankernya, serta melanjutkan tugas kerajaan dan pengabdiannya kepada rakyat.
