Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Putri Alice, Nenek Raja Charles III yang Idap Skizofrenia dan Jadi Subjek Eksperimen


loading…

Putri Alice dari Battenberg, ibu Pangeran Philip dan nenek Raja Charles III. Mengidap skizofrenia, ia sempat dikurung dan menjadi subjek eksperimen. Foto/Getty Images

INGGRIS – Putri Alice dari Battenberg, ibu Pangeran Philip dan nenek Raja Charles III , adalah sosok bangsawan yang kehidupannya penuh gejolak. Mengidap skizofrenia, ia sempat dikurung di fasilitas psikiatri dan menjadi subjek eksperimen kontroversial oleh Sigmund Freud.

Menurut Esquire, Putri Alice pernah dirawat dua kali di fasilitas psikiatri tanpa persetujuannya. Sebagai bangsawan yang memiliki kehidupan penuh gejolak, kisah hidupnya jarang mendapat sorotan, meskipun ia memiliki perjalanan luar biasa dari seorang putri kerajaan hingga menjadi biarawati.

Putri Alice lahir di Kastil Windsor pada 1885 sebagai anak dari Pangeran Louis dari Battenberg dan Putri Victoria dari Hesse, yang juga merupakan cucu dari Ratu Victoria. Sejak lahir, Alice mengalami gangguan pendengaran dan pada usia delapan tahun ia sudah mampu membaca gerak bibir dalam tiga bahasa.

Di usia 17 tahun, Alice bertemu dengan Pangeran Andrew dari Yunani dan menikah dengannya pada 1903. Setelah pernikahan, ia pindah ke Yunani dan menjalani kehidupan sebagai bagian dari keluarga kerajaan Yunani. Pasangan ini memiliki lima anak, termasuk Philip, yang kemudian menikahi Ratu Elizabeth II.

Putri Alice, Nenek Raja Charles III yang Idap Skizofrenia dan Jadi Subjek Eksperimen

Foto/South China Morning Post

Putri Alice, Nenek Raja Charles III yang Idap Skizofrenia dan Jadi Subjek Eksperimen

Foto/South China Morning Post

Sejak muda, Alice menunjukkan kepedulian yang besar terhadap kemanusiaan. Selama Perang Balkan pada awal 1910-an, ia aktif membantu korban perang di rumah sakit lapangan. “Ya Tuhan, apa yang kami lihat. Lengan, kaki, dan kepala yang hancur, pemandangan yang mengerikan. Koridor penuh dengan darah,” tulis surat Alice kepada ibunya.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (3/3/2025), namun, kehidupan Keluarga Kerajaan Yunani berubah drastis akibat gejolak politik. Pada 1917, mereka diasingkan dan Alice harus beradaptasi dengan kehidupan di luar istana.

Pada 1930, Alice didiagnosis mengidap skizofrenia. Ia mengalami delusi bahwa dirinya memiliki hubungan spiritual dengan Yesus Kristus dan sering menggunakan bahasa yang tidak biasa untuk menggambarkan pengalamannya. Keluarganya memutuskan untuk mengirimnya ke sanatorium di Berlin, kemudian ke Swiss, di mana ia menjalani perawatan di bawah pengawasan Sigmund Freud.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *