Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pria Korea Selatan Nekat Makan Banyak hingga Obesitas demi Hindari Wajib Militer



loading…

Seorang pria Korea Selatan yang tidak disebut identitasnya dikabarkan nekat makan dalam jumlah banyak hingga mengalami obesitas demi menghindari wajib militer. Foto/NBC News

SEOUL – Seorang pria Korea Selatan yang tidak disebut identitasnya dikabarkan nekat makan dalam jumlah banyak hingga mengalami obesitas demi menghindari wajib militer alias wamil. Diketahui pria tersebut berusia 26 tahun.

Media Korea melaporkan bahwa Pengadilan Distrik Dongbu Timur Seoul telah menjatuhkan hukuman kepada pria tersebut dengan hukuman satu tahun penjara, ditangguhkan selama dua tahun, atas tuduhan melanggar Undang-Undang Dinas Militer.

Dilansir dari Koreaboo, Rabu (27/11/2024), Undang-undang ini menetapkan bahwa siapa pun yang terbukti bersalah karena menghindari wajib militer tanpa alasan yang dapat dibenarkan dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.

Menurut laporan, pria itu sengaja menggandakan asupan makanannya untuk menambah berat badan. Pasalnya, jika berat badannya melebihi batas tertentu, ia dapat membatalkan kewajiban wajib militernya.

Ia juga minum banyak air sebelum pemeriksaan fisik untuk wajib militer agar berat badannya bertambah. Rencana diet ini dilaporkan diberikan kepadanya oleh seorang teman yang mendorongnya untuk makan berlebihan agar berat badannya bertambah.

Teman yang dimaksud juga dinyatakan bersalah karena membantu dan bersekongkol meskipun membantah tuduhan tersebut. Ia dijatuhi hukuman enam bulan penjara, ditangguhkan selama dua tahun.

Terdakwa dinilai pada tingkat dua selama pemeriksaan fisik awalnya pada bulan Oktober 2017. Siapa pun yang dinilai pada tingkat dua dianggap layak dan wajib untuk menjalani dinas nasional tersebut.

Namun pada bulan Juni 2023, dalam penilaian fisik terakhir, ia menerima evaluasi tingkat empat karena berat badannya meningkat drastis. Berat badannya 102,3 kg dengan tinggi badan 169 cm, sehingga indeks massa tubuhnya 35,8.

Hal tersebut jauh melampaui batas untuk dianggap sangat gemuk. Penilaian baru ini memungkinkan terdakwa untuk bertugas dalam peran non-kombatan di sebuah lembaga pemerintah sambil bepergian dari rumah.

Di sisi lain, selama pembacaan vonis, pengadilan mencatat bahwa baik terdakwa maupun temannya tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Sehingga memutuskan hukuman yang lebih ringan bagi mereka.

Pengakuan pria tersebut atas kesalahannya dan sumpahnya untuk memenuhi kewajiban militernya juga membantu mendorong hukuman ke arah yang lebih ringan.

(dra)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *