loading…
Eka Devi Mentari menunjukkan aksi nyata dan kepeduliannya terhadap pemberdayaan perempuan sejak dini. Foto/istimewaEka Devi Mentari menunjukkan aksi nyata dan kepeduliannya terhadap pemberdayaan perempuan sejak dini. Foto/istimewaEka Devi Mentari menunjuk
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WITA ini diikuti oleh 12 anak perempuan dengan antusiasme tinggi. Selama tiga jam, Eka mengajarkan teknik dasar makeup, mulai dari perawatan kulit wajah hingga pemakaian kosmetik secara sederhana dan aman untuk usia mereka.
Berbekal pengalaman mengikuti berbagai kursus makeup sejak tahun 2020 hingga 2024, Eka membagikan ilmunya kepada anak-anak panti asuhan. Tujuannya agar anak-anak perempuan di Panti Asuha Katolik Tabita Putri bisa mendapatkan tambahan ilmu sebagai bekal untuk masa depan mereka.
Eka juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini dibiayai secara mandiri tanpa dukungan sponsor ataupun bantuan dari lembaga manapun.
“Ilmu merias bukan hanya untuk tampil cantik, tapi juga bisa membangun rasa percaya diri. Saya ingin anak-anak ini tahu bahwa mereka juga punya potensi untuk belajar dan berekspresi,” ujar Eka.
Di akhir kelas, Eka memberikan kuis dan mengajak anak-anak untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Bagi yang berhasil menjawab dengan tepat, Eka menyiapkan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pengurus panti asuhan. Suster Irene, salah satu penanggung jawab di Panti Asuhan Katolik Tabita Putri, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini memberikan warna baru bagi anak-anak di sana.
“Kami sangat bersyukur atas inisiatif Kak Eka. Ini kegiatan yang menyenangkan dan penuh manfaat, apalagi belum pernah ada pelatihan seperti ini sebelumnya di panti kami,” ungkapnya.
Selain berbagi ilmu, Eka juga menyerahkan bingkisan kepada anak-anak yang berpartisipasi. Ia juga mendonasikan 200 kilogram beras sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan pangan di panti asuhan tersebut.
“Harapan saya, kegiatan seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak anak untuk percaya pada diri sendiri dan terus belajar. Aksi kecil di Hari Kartini ini menjadi pengingat bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan dengan hati tulus,” tutup Eka.
(dra)