loading…
Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Prof. Syahrizal Abbas (kiri) bersilaturahmi dengan anggota Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh di ekretariat Wali Nanggroe Aceh. Foto/Ist
Kerjasama bidang perfilman ini diyakini akan menjadi instrumen yang baik dalam mempererat hubungan kedua negara terutama sosial budaya. Hal ini penting mengingat kedua negara memiliki hubungan yang sangat dalam secara historis dan sosial budaya sejak syiar Islam pertama oleh Syekh Yusuf Al Macassari dari Makasar dan Tuan Guru dari Tidore.
Selain itu dengan keberadaan Cape Malay yang menjadi diaspora Indonesia dan saat ini jumlahnya lebih dari 330.000 orang.
Konjen RI Cape Town telah menugaskan Faiez Maulana, Konsul Protokol dan Konsuler KJRI untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak di Aceh pada 30 Juli- 1 Agustus 2024.
Konsul Protokol dan Konsuler KJRI telah bersilaturahmi dengan anggota Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh, Prof. Syahrizal Abbas di Sekretariat Wali Nanggroe Aceh.
Pertemuan berlangsung hangat. Prof. Syahrizal menyampaikan dukungan dari lembaga Wali Nanggroe atas rencana pembuatan film tersebut. Pembuatan film ini, menurutnya, menjadi sarana efektif untuk menampilkan kebudayaan Aceh yang bisa disaksikan oleh masyarakat dunia.
Pembicaraan menjadi lebih hangat dan diselingi tawa ceria saat Prof. Syahrizal menceritakan pengalamannya di luar negeri baik waktu belajar di Kanada maupun saat melakukan kunjungan kerja ke Kairo, Mesir.
Selain itu, KJRI Cape Town bertemu dengan Almuniza Kamal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. Pertemuan dilakukan sesuai kearifan lokal yaitu di warung kopi Cut Nun, Ulee Kareng Banda Aceh.
Sembari menyeruput harumnya kopi Aceh, perbincangan berlangsung menarik. Almuniza menyampaikan Pemerintah Aceh siap mendukung pembuatan film tersebut. Film tersebut akan menjadi momentum untuk peningkatan Pariwisata Aceh.