Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pangeran Harry Klaim Diperlakukan Tidak Adil setelah Keamanannya Dicabut


loading…

Pangeran Harry menjadi pusat perhatian setelah pengacaranya menyatakan diperlakukan tidak adil setelah keamanannya yang dibiayai pemerintah Inggris dicabut. Foto/New York Post

INGGRIS Pangeran Harry kembali menjadi pusat perhatian setelah pengacaranya menyatakan bahwa ia diperlakukan secara tidak adil setelah keamanannya yang dibiayai oleh pemerintah Inggris dicabut usai keputusannya mundur dari tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat.

Dalam sidang banding yang digelar pada Selasa, 8 April 2025, kuasa hukum Pangeran Harry , Shaheed Fatima, menegaskan di hadapan hakim bahwa badan pemerintah yang memutuskan pengurangan pengawalan keamanan bagi Duke of Sussex tidak menjalankan proses penilaian risiko secara menyeluruh.

Dilansir dari Marca, Rabu (9/4/2025), menurutnya, tim evaluasi keamanan gagal menerapkan prosedur internal yang seharusnya menjadi standar penilaian risiko bagi seorang tokoh publik sekelas Harry.

Keputusan untuk menghapus perlindungan keamanan tersebut diambil pada Februari 2020, tepat setelah pangeran 40 tahun itu, dan istrinya, Meghan Markle secara resmi keluar dari peran sebagai anggota senior keluarga kerajaan.

Pangeran Harry Klaim Diperlakukan Tidak Adil setelah Keamanannya Dicabut

Foto/People

Setahun kemudian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa keputusan pemerintah tidak melanggar hukum dan tidak bersifat irasional. Namun, pengacara adik Pangeran William itu tetap bersikukuh bahwa proses pengambilan keputusan tersebut tidak adil dan perlu ditinjau ulang.

“Banding tersebut dapat dikarakterisasikan dengan cara yang sama,” kata pengacara putra bungsu Raja Charles III itu, James Eadie.

“Hal ini melibatkan kegagalan terus-menerus untuk melihat gambaran besar, mengajukan proposisi yang hanya dapat diperoleh dengan membaca sebagian kecil bukti, dan sekarang putusan, di luar konteks dan mengabaikan keseluruhan gambaran,” tambahnya.

Persidangan dihadiri langsung oleh sang Duke, yang muncul di pengadilan dengan pengamanan terbatas. Ia terlihat melambaikan tangan ke arah kamera sebelum memasuki gedung melalui pintu privat. Kehadirannya yang jarang di ruang sidang menandakan betapa pentingnya perkara ini bagi dirinya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *