Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pangeran Harry Diduga Membenci Wanita Kulit Hitam



loading…

Pangeran Harry dikecam karena memiliki bias anti-kulit hitam. Foto/ AFP

JAKARTA – Pangeran Harry dikecam karena memiliki bias anti-kulit hitam. Pengakuan langka ini baru saja terungkap, menyusul pengunduran diri Pangeran Harry dari Sentebale, sebuah badan amal yang didedikasikan untuk Putri Diana.

Dr. Sophie Chandauka berbicara kepada London Times tentang hal ini dan bersikap agak jujur dengan mencap klaim Pangeran Harry tidak lebih dari sekadar “misogynoir.”

Misogynoir didefinisikan sebagai kebencian, penolakan atau prasangka terhadap wanita kulit hitam, menurut Merriam-Webster.

Tuduhan itu hanya bermula dari sana karena ia menyebut hal itu sebagai “proyek kesombongan” untuk Duke of Sussex, serta para pendiri lainnya, Pangeran Seeiso dari Lesotho dan wali amanat.

“Semua yang saya lakukan di Sentebale adalah untuk mengejar integritas organisasi, misinya, dan kaum muda yang kami layani,” tuturnya.

“Tindakan saya berpedoman pada prinsip keadilan dan perlakuan yang setara untuk semua orang, tanpa memandang status sosial atau kemampuan finansial,” katanya lagi.

Namun, ada orang-orang di dunia ini yang berperilaku seolah-olah mereka berada di atas hukum dan menganiaya orang lain, lalu memainkan kartu korban dan menggunakan pers yang mereka benci untuk menyakiti orang-orang yang berani menentang perilaku mereka.

Diketahui, Pangeran Harry telah mengundurkan diri dari perannya yang berharga di Sentebale – lembaga amal Afrika yang dekat di hatinya yang didirikannya hampir 20 tahun lalu – setelah pertikaian sengit di ruang rapat meletus dalam organisasi tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *