Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mengenal Yellow Valley di Puncak Carstensz, Tempat Fiersa Besari Terjebak Berhari-hari



loading…

Fiersa Besari sempat terjebak di Yellow Valley di Puncak Carstensz, Papua setelah menyelesaikan pendakian mereka ke puncak tertinggi di Indonesia itu. Foto/Climbing the Seven Summits

JAKARTA Fiersa Besari sempat terjebak di Yellow Valley di Puncak Carstensz , Papua setelah menyelesaikan pendakian mereka ke puncak tertinggi di Indonesia itu. Fiersa bersama rekannya, Furky Syahroni kembali ke basecamp tersebut pada 28 Februari 2025 sekitar pukul 22.48 WIT.

Namun, Fiersa baru mengetahui kabar meninggalnya pendaki Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono yang berbeda tim dengannya pada 1 Maret 2025 pukul 04.00 WIT ketika berada di basecamp Yellow Valley .

Cuaca buruk membuat helikopter tidak dapat segera kembali ke Yellow Valley. Fiersa dan rombongan pendaki yang selamat terpaksa bertahan di basecamp selama beberapa hari menunggu cuaca membaik.

“Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter),” tulis Fiersa dikutip dari Instagram @fiersabesari, Rabu (5/3/2025).

Mengenal Basecamp Yellow Valley di Puncak Cartstensz

Apa Itu Yellow Valley?

Yellow Valley (Lembah Kuning) merupakan lembah glacial di kawasan Pegunungan Sudirman, Papua, tepatnya di kaki tebing Puncak Carstensz (Puncak Jaya). Nama Yellow Valley sudah dikenal sejak ekspedisi-ekspedisi awal yang memetakan gletser Carstensz, lembah ini dilalui oleh aliran gletser Carstensz di masa lalu

Puncak Carstensz sendiri pertama kali berhasil didaki pada 1962 oleh tim pendaki yang dipimpin Heinrich Harrer. Selama dekade berikutnya, pendakian ke Carstensz umumnya dilakukan melalui trekking darat panjang dari desa-desa terdekat, yaitu Sugapa atau Ilaga, dengan basecamp di Lembah Meren dan sekitarnya sebelum menuju Yellow Valley.

Pada periode 1995–2005, akses ke Puncak Carstensz sempat ditutup karena kondisi keamanan dan perizinan di Papua. Setelah dibuka kembali pada 2006, Yellow Valley kian populer menjadi basecamp utama pendakian Carstensz berkat kemudahan akses menggunakan helikopter.

Operator tur pendakian mulai menyediakan penerbangan charter dari Timika langsung ke Yellow Valley. Hal ini menghindari trekking berminggu-minggu melalui hutan belantara. Dengan demikian, Yellow Valley telah menjadi titik awal standar bagi ekspedisi menuju puncak Carstensz di era modern, menggantikan jalur darat tradisional yang lebih berisiko dan memakan waktu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *