Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Memahami Frugal Living, Pelit atau Cerdas Mengelola Uang?



loading…

Banyak Gen Z dan milenial mengadopsi gaya frugal living sebagai cara untuk lebih berhemat. Foto/ livemint

JAKARTA – Banyak Gen Z dan milenial mengadopsi gaya frugal living atau hidup hemat sebagai cara untuk lebih berhemat. Tujuannya jelas, untuk mengurangi pengeluaran dan lebih cerdas mengelola uang.

Frugal living memang terkesan pelit. Namun, dikutip honest.co.id, sebenarnya frugal living memiliki konsep yang lebih mendalam dalam mengelola keuangan.

Konsep Frugal Living

Menurut Kamus Oxford, frugal atau hemat berarti membelanjakan uang secara minimal atau mengonsumsi barang secukupnya. Sederhananya, hidup hemat adalah gaya hidup minimalis yang berfokus pada pemangkasan pengeluaran, bukan pelit.

Kedengarannya sederhana, bukan? Namun jangan salah, hidup hemat berbeda dengan sekadar berhemat. Gaya hidup ini lebih menekankan penghematan yang ekstrem, sampai-sampai Anda rela melewatkan nongkrong di kafe, menonton film, membeli barang-barang lucu tapi tidak penting dan keinginan sederhana lainnya.

Namun ingat, hidup hemat bukan berarti mengorbankan kesehatan atau kualitas hidup Anda! Gaya hidup ini tetap mengutamakan kualitas hidup, tetapi dari perspektif yang berbeda.

Misalnya, Anda bisa berhemat sambil tetap mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur, ikan dan ayam. Namun, fokusnya adalah memasak di rumah daripada membeli makanan di luar yang harganya relatif lebih mahal. Selain lebih murah, juga lebih sehat!

Tujuan Hidup Frugal Living

Berdasarkan konsepnya, hidup hemat tentu memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini beberapa tujuan frugal living yang perlu diketahui sebelum memulainya:

1. Mengelola gaji dan pendapatan dengan lebih baik
Tujuan utama dari gaya hidup hemat adalah mengelola gaji dengan lebih bijak.

Dengan memangkas pengeluaran harian dan bulanan, Anda akan memiliki arus kas yang lebih baik. Mengapa harus melakukan ini? Jadi Anda tidak akan bertanya-tanya ke mana perginya semua gaji Anda di akhir setiap bulan.

2. Kurangi kebiasaan hedonistik & konsumtif
Jika Anda sudah terjebak dalam gaya hidup konsumtif, inilah saatnya untuk mempertimbangkan memulai hidup hemat! Tujuan dari gaya hidup hemat ini adalah untuk mengekang kebiasaan hedonistik dan berlebihan.

Mengikuti setiap tren yang muncul tidak ada habisnya! Itulah sebabnya penganut hidup hemat bertujuan untuk menghindari FOMO (fear of missing out) atau mengikuti tren secara membabi buta.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *