Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mata Bisa Deteksi Dini Diabetes hingga Kanker, Perhatikan Tanda-tandanya



loading…

Mata dapat mengungkap tanda-tanda awal diabetes, tekanan darah tinggi dan bahkan kanker. Foto/ medipolis

JAKARTA – Mata dapat mengungkap tanda-tanda awal diabetes, tekanan darah tinggi dan bahkan kanker. Pemeriksaan mata secara teratur dapat membantu mendeteksi risiko kesehatan tersembunyi sebelum gejala muncul.

Bayangkan tiba-tiba mengalami penglihatan ganda tanpa cedera atau trauma sebelumnya. Apalagi, saat ini mata sering dihadapkan pada layar ponsel. Dikutip Hindustan Times, Langis Michaud, seorang dokter mata dalam artikel The Conversation menjelaskan, banyak pasien menemukan kondisi kesehatan yang mendasarinya melalui gejala yang berhubungan dengan mata.

Sebagai seorang profesor di Sekolah Optometri Universitas Montreal, Michaud menekankan pengajaran kepada para mahasiswa untuk mengidentifikasi bagaimana masalah mata dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih luas dan untuk bekerja sama dengan para profesional kesehatan untuk memastikan pasien menerima perawatan yang tepat.

1. Mata Mengungkap Tanda Diabetes
Diabetes diperkirakan mempengaruhi hampir 8% dari populasi pada 2030, sehingga pemeriksaan dini sangatlah penting. Akan tetapi, diabetes sering kali didiagnosis 6 hingga 13 tahun setelah penyakit ini dimulai. Pemeriksaan mata dapat membantu mendeteksi penyakit ini lebih awal, karena lesi khas dapat muncul di bagian belakang mata sebelum gejala lainnya berkembang.

Pemeriksaan dini sangat penting dalam waktu lima tahun setelah deteksi, 25% pasien dengan diabetes Tipe 1 dan 40% dari mereka dengan diabetes Tipe 2 yang diobati dengan insulin dapat mengembangkan lesi mata yang mengancam penglihatan. Identifikasi yang tepat waktu dan pemantauan rutin dapat menurunkan risiko kebutaan yang disebabkan oleh diabetes yang tidak diobati.

2. Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi sering kali tidak disadari, namun keduanya menimbulkan risiko serius untuk penyakit jantung dan stroke. Anehnya, mata dapat menunjukkan tanda-tanda awal kondisi ini tanpa prosedur invasif. Pembuluh darah mata terlihat, menawarkan jendela unik untuk melihat kesehatan pembuluh darah.

Tekanan darah tinggi, yang sering disebut “pembunuh diam-diam,” dapat menunjukkan tanda-tanda seperti penyempitan pembuluh darah atau kerusakan pada retina. Demikian pula, kolesterol tinggi dapat menyebabkan endapan kolesterol yang terlihat di dalam pembuluh darah, yang dikenal sebagai plak Hollenhorst, atau muncul sebagai lengkungan lipid di kornea dan bercak kekuningan (xanthelasma) di sekitar mata. Karena gejalanya mungkin tidak kentara atau berkembang secara bertahap, banyak pasien yang salah mengiranya sebagai perubahan normal. Pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi masalah ini sejak dini, sehingga mendorong intervensi tepat waktu.

3. Glaukoma
Glaukoma, penyakit saraf optik yang tidak terlihat, sering kali berkembang tanpa gejala. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh tekanan mata yang tinggi akibat kelebihan humor akuos atau masalah drainase, yang menyebabkan hilangnya serabut saraf secara bertahap dan penyempitan bidang visual. Pada saat kehilangan penglihatan mulai terlihat, kerusakan saraf yang signifikan mungkin telah terjadi, yang seringkali tidak dapat diperbaiki. Glaukoma kronis dapat disebabkan oleh masalah mata atau obat-obatan seperti kortison.

Namun, glaukoma normotensif terjadi dengan tekanan mata normal dan dikaitkan dengan tekanan darah rendah atau kondisi seperti sleep apnea. Pasien dengan tipe iniPerlu evaluasi medis menyeluruh untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *