Luna Maya Kembali Main Film Horor, Ceritanya Diangkat dari Kisah Nyata



loading…

Luna Maya beberapa tahun belakangan ini begitu identik dengan film horor. Foto/Instagram Luna Maya

JAKARTA – Luna Maya beberapa tahun belakangan ini begitu identik dengan film horor. Terlebih perannya sebagai Suzzana dalam film Suzzana: Bernapas dalam Kubur (2018) dan Suzzana: Malam Jumat Kliwon (2023) sukses mencuri perhatian.

Luna Maya juga sempat membintangi film horor Panggonan Wingit. Kini, lagi-lagi Luna terlibat dalam film horor. Film berjudul ‘Sumala’ ini mendapuk Luna Maya sebagai salah satu bintang utama.

Dalam trailer yang telah dirilis, Luna Maya (Sulastri) dikisahkan sebagai seorang perempuan yang begitu cantik mengenakan pakaian adat Jawa, bersanding dengan Darius Sinathrya (Soedjiman) yang sangat gagah.

Film ini mengisahkan kehidupan Sulastri dan Soedjiman yang seolah menjemput petaka karena keinginan untuk memiliki anak yang begitu besarnya. Tanpa sepengetahuan suaminya, Sulastri bersekutu dengan iblis demi mendapatkan keturunan.

Sumala diadaptasi dari kisah nyata di Kabupaten Semarang. Judul film Sumala diambil dari thread viral di X yaitu akun @BangBetz_. Thread tersebut viral pada Desember 2023 tentang kisah nyata di Kabupaten Semarang.

Secara garis besar, thread ini menceritakan tentang larangan anak-anak untuk tidak keluar pada waktu maghrib. Sebagian besar masyarakat Jawa sekitar tahun 1948-an meyakini bahwa keluar pada saat maghrib memiliki banyak energi negatif.

Konon katanya, jika anak-anak masih ngotot keluar rumah di waktu maghrib, maka bahaya akan mengintai mereka karena Sumala diyakini akan datang sebagai petaka untuk mereka.

“Kasus hilangnya anak-anak di desa ini masih belum terpecahkan hingga sekarang, dan hanya satu nama yang mereka yakini sebagai pelakunya, Sumala. Warga kampung pernah melihat Sumala memakan ayam hidup dari kandang! Sosok gadis kecil lusuh itu serupa dengan sosok Sumala – si anak iblis yang diyakini masih ada,” demikian bunyi cuitan akun @BangBetz_.

Trailer yang dirilis pun sudah menggambarkan sekilas betapa mengerikannya Sumala yang menjadi malapetaka bagi warga desa. Korban anak-anak yang tergeletak bersimbah darah menjadi bukti kedatangan Sumala yang menuntut pembalasan dendam.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *