Liam Payne Marah dan Hancurkan Laptop usai Menerima Email Misterius sebelum Jatuh dari Balkon


loading…

Liam Payne menerima email yang menyebabkannya marah dan menghancurkan laptop, sebelum meninggal tragis. Foto/ daily mail

JAKARTA – Liam Payne menerima email yang menyebabkan dia marah dan menghancurkan laptopnya, hanya beberapa menit sebelum dia meninggal secara tragis, jatuh dari lantai tiga balkon hotel.

Bintang One Direction itu membuka email dan berteriak ‘f *** ini sok!’ dan merusak laptopnya. Hal itu diungkap seorang wanita muda kepada MailOnline.

Wanita yang tidak disebut namanya ini tinggal di hotel yang sama dengan Liam , hotel Casa Sur di Palermo, ketika dia memiliki apa yang dia sebut lari ‘mengganggu’ dengan bintang One Direction – hanya beberapa menit sebelum jatuh.

Dalam akunnya, Rebecca, bukan nama sebenarnya, mengatakan dia telah melihat bintang pop itu berbaring di sofa di lobi membaca email-emailnya, sebelum menjadi sangat kesal dan menyatakan: “Saya dulu berada di boy band – itu sebabnya saya sangat kacau”.

Liam Payne Marah dan Hancurkan Laptop usai Menerima Email Misterius sebelum Jatuh dari Balkon

“Dia membuka emailnya dan melihat satu yang jelas membuatnya kesal. Tiba-tiba dia mengambil komputer, berteriak “f ** k ini s ** t mate!” dan mulai memukul komputer di lantai,” ucapnya.

Kurang dari setengah jam kemudian, ambulans dan polisi tiba, setelah bintang itu jatuh dari balkon di halaman hotel.

Saat ini tidak diketahui siapa yang telah mengirim email atau apa isinya, namun, itu datang di tengah periode yang sulit bagi Liam.

Sebuah ponsel dan laptop dari kamar hotelnya telah disita oleh polisi yang sedang menganalisis perangkat untuk petunjuk.

Dua minggu lalu, Liam berurusan dengan label rekaman Universal Music, mengakhiri rencananya untuk album solo kedua.

Mantan tunangannya, Maya James, yang memprediksi dia akan mati lebih awal, memulai proses hukum, menuduhnya secara obsesif menghubunginya dan menyalahgunakan penggemarnya terhadapnya.

Para tamu yang menginap di hotel mewah di ibukota Argentina masih belum pulih dari tragedi itu, dengan banyak yang mengingat saat-saat mengerikan sebelum kematian Payne.

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *