loading…
Di tengah persaingan ketat media sosial saat ini, konten yang unik jadi salah satu kunci utama untuk menarik perhatian. Foto/istimewa
Kalau punya gaya sendiri yang konsisten, audiens bakal lebih mudah mengenali dan mengikuti. Media sosial itu dinamis. Tren bisa berubah setiap minggu, bahkan tiap hari.
Karena itu, kreator perlu pintar-pintar mengikuti arus, tapi tetap punya identitas. Ada yang fokus ke konten edukasi, ada juga yang suka bikin video lucu, cerita-cerita pribadi, atau konten iseng di jalanan. Yang penting, kontennya terasa jujur dan punya warna tersendiri.
Banyak orang kira bikin konten itu gampang, tinggal rekam dan unggah. Padahal, prosesnya tidak sesederhana itu. Harus memikirkan ide, lihat tren yang sedang ramai, sampai memikirkan cara supaya video bisa muncul di FYP atau timeline orang lain.
Uniknya, menjadi beda di media sosial tidak selalu soal efek visual atau teknik editing yang keren. Kadang justru dari hal-hal kecil seperti gaya bicara, sudut pandang pribadi, atau pengalaman hidup yang dibagikan. Semakin jujur dan otentik, semakin banyak juga orang yang tertarik. Keunikan jadi nilai tambah yang bikin penonton betah.
Contoh yang menarik datang dari Jama Mohammad Abdulle, atau yang dikenal dengan nama Team Jama1. Pria asal Somalia ini sudah hampir 10 tahun tinggal di Indonesia dan aktif sebagai kreator konten.
“Saya mulai aktif di media sosial, khususnya TikTok, sekitar tahun 2019. Dulu saya mulai dari YouTube dengan video-video lucu. Setelah beberapa tahun, saya pindah ke TikTok dan mulai mendapatkan perhatian lebih, terutama dengan live streaming,” katanya.
Jama dikenal karena kontennya yang lucu dan nyentrik, apalagi karena ia bisa menggabungkan budaya Somalia dan Indonesia dalam satu video.
“Konten saya lebih ke video-video lucu dan hiburan publik,” ujarnya.