Kilas Balik Kiprah Mas Yos, Pelopor Dunia Rekaman Indonesia



loading…

Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara bertajuk A Tribute to Mas Yos dan peluncuran buku berjudul Panggil Saya Mas Yos di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). Foto/Istimewa

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar acara bertajuk ‘A Tribute to Mas Yos’ dan peluncuran buku berjudul ‘Panggil Saya Mas Yos’ di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

Acara ini merupakan bentuk apresiasi Kemenparekraf atas jasa-jasa Mas Yos dalam memajukan industri ekonomi kreatif Indonesia, sekaligus bertepatan dengan Hari Radio Nasional 2024.

“Semoga buku ini tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga mampu menginspirasi para pembaca, khususnya generasi muda yang tertarik pada dunia musik dan radio,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

“Saya mengharapkan bahwa segala proses perjuangan Mas Yos yang luar biasa ini, bahwa tantangan yang dihadapinya di masa itu hingga upaya kita untuk keberlanjutan industri ini di Indonesia tetap terus dicari cara mengatasinya,” lanjut dia.

Yuk kilas balik tentang sosok Mas Yos sebagai Pelopor Dunia Rekaman Indonesia hingga meluncurkan buku.

1. Pendiri Radio Swasta Pertama di Indonesia

Nama Mas Yos atau R. Suyoso Karsono tidak dapat dipisahkan dari perkembangan industri musik, rekaman, dan radio Tanah Air. Selain mendirikan perusahaan musik (Irama Record), Mas Yos juga mendirikan radio swasta pertama yang ia beri nama Elshinta.

2. Lahirkan Sederet Artis Pop Ternama Era ’60-an

Tak berhenti di situ, pada era ’60-an, Mas Yos berhasil mencetak sederet artis pop kenamaan seperti Bing Slamet, Lilis Suryani, Titiek Puspa, Aida Mustafa, dan masih banyak lagi.

3. Berjasa dalam Sejarah Perjalanan Musik Tanah Air

Mas Yos telah memberikan sumbangsih signifikan pada sejarah perjalanan musik di negeri ini. Ia mengawali pengembangan ekonomi kreatif dalam dunia musik pascakemerdekaan Republik Indonesia dengan mendirikan studio rekaman piringan hitam pertama di Indonesia, yaitu Irama Records pada 1951, lalu J&B di tahun 1961, dan Elshinta Broadcasting System pada 1964.

4. Tuangkan Perjalanannya lewat Buku ‘Panggil Saya Mas Yos’

Melihat kontribusi yang telah dilakukan oleh Mas Yos, tak heran bila Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan mendukung peluncuran buku ‘Panggil Saya Mas Yos’.

Buku ini menceritakan peran kunci Mas Yos dalam menemukan dan mengembangkan bakat seni sejumlah musisi dan penyanyi legendaris berbagai genre musik di Indonesia. Seperti sebuah impresario yang lengkap dengan elemen-elemen pendukung yang diperlukan di sekitarnya; mendirikan dua stasiun radio swasta pertama yang berhasil menjadi bagian penting yang dekat; serta mengisi kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya dalam penyebaran musik, informasi dan pengetahuan di Indonesia melalui Radio Elshinta pada jalur AM dan Radio Suara Irama Indah pada jalur FM Stereo.

Elshinta Suyoso, putri kandung Mas Yos mengatakan, tidak mudah menghadirkan secara utuh gambaran tentang sosok sang ayahanda dari kiprahnya di industri musik Taanah Air.

“Semua informasi memang tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Itulah sebabnya dilakukan wawancara dengan mereka yang adalah para penyanyi, musisi dan pengamat sebagai narasumber kunci seperti yang ditemui dalam rangkaian bab di dalam buku ini,” ungkap Elshinta.

Elshinta berharap buku ini dapat menjadi sumbangsih berharga bagi industri musik rekaman dan radio Indonesia, serta memperkaya wawasan khalayak tentang sejarah dan kiprah Mas Yos yang telah mewarnai perjalanan musik rekaman dan radio di Tanah Air.

(tsa)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *