Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kecantikan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Bagian Tak Terpisahkan Wanita Indonesia



loading…

Industri kecantikan di Indonesia tumbuh pesat dan membuka pelaung Indonesia berkembang di masa depan. Foto/ ist

JAKARTA- Industri kecantikan di Indonesia tumbuh pesat dengan perkiraan nilai pasar mencapai Rp146 triliun pada 2024 dengan estimasi 100.400 salon, 5.000 barbershop dan 3,97 juta unit ritel mendistribusikan produk kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia. Angka ini mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu pasar kecantikan paling potensial di dunia dan besarnya peluang pengembangan industri di masa depan.

Diketahui, kecantikan memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia – bukan hanya untuk dalam bentuk estetika, juga sebagai bentuk ekspresi diri dan kepercayaan diri. Studi menunjukkan bahwa rata-rata seseorang menggunakan 4-5 produk makeup setiap hari, dengan 79% di antaranya merasa lebih percaya diri saat tampil di depan umum dengan riasan.

Sebanyak 57% masyarakat Indonesia secara rutin mengalokasikan dana untuk perawatan rambut, sementara 96% perempuan Indonesia menganggap perawatan kulit sebagai investasi. Memahami hal tersebut, L’Oréal Indonesia terus mengutamakan wawasan lokal dalam riset dan inovasi merek dengan melibatkan lebih dari 26.000 konsumen dan 1.500 dermatolog di Indonesia.

“Dengan komitmen untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan Indonesia, kami telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan industri kecantikan dan kemajuan sosial-ekonomi di Indonesia selama 45 tahun. Studi yang dilakukan oleh Asterès menunjukkan bahwa setiap satu pekerjaan penuh waktu di L’Oréal Indonesia mampu menciptakan 27,8 lapangan kerja di ekosistem terkait – data ini 5 kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri di Indonesia. Secara total, operasi bisnis LOréal turut berkontribusi membuka 26.884 lapangan pekerjaan di perekonomian Indonesia,” kata Presiden Direktur L’Oréal Indonesia, Junaid Murtaza.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan ini memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat, serta memperluas ekspor ke 20 negara sambil terus mendukung rantai pasok industri, Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong produksi dalam negeri dan ekspor.

“Kami mengapresiasi inovasi yang dilakukan L’Oréal, mulai dari pendirian pusat riset, penyediaan berbagai pelatihan, hingga memproduksi berbagai macam produk kecantikan. L’Oréal, selama 45 tahun, kecantikan bukanlah sesuatu yang eksklusif, tetapi inklusif. Selain itu, kami juga mengapresiasi kontribusinya dan industri kecantikan khususnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung ekonomi lokal dan UMKM. Kami juga sangat mendukung pemanfaatan nilam sebagai bahan parfum kelas dunia dan berharap semakin banyak perusahaan kecantikan yang menggunakan sumber daya alam Indonesia untuk menciptakan produk kecantikan yang mendunia,” ucap dia.

Kecantikan memang bukan hanya tentang penampilan fisik, juga kesejahteraan mental. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Data menunjukkan bahwa 4,7 miliar orang di dunia mengalami penyakit kulit dan subkutan, dengan 98% pasien dengan penyakit kulit menyatakan bahwa kondisi kulit mereka mempengaruhi kesehatan emosional mereka. Demikian pula 80% wanita percaya bahwa kondisi rambut secara langsung memengaruhi rasa percaya diri mereka, dan 89% orang meyakini bahwa aroma atau rasa dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka.

“Kami berharap semangat buku The Essentiality of Beauty akan menginspirasi lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran akan peran penting industri kecantikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami bangga selama 45 tahun dengan Indonesia dan berterima kasih atas dukungan dari seluruh karyawan, mitra pemerintah, dan pemangku kepentingan bisnis yang telah memungkinkan hal ini terjadi. Kami tetap optimis bahwa, bersama-sama, kita dapat terus menciptakan kecantikan yang menggerakkan Indonesia,” ujar Junaid Murtaza.

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *