Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kampung Wisata Adat Malasigi Juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ADWI 2024



loading…

Kampung Wisata Adat Malasigi meraih juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ajang ADWI 2024 bertema Desa Wisata menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. Foto/Dok. SINDOnews

JAKARTAKampung Wisata Adat Malasigi meraih juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 bertema Desa Wisata menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. Penganugerahan desa binaan Pertamina EP Papua Field, Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina ini diselenggarakan di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (17/11/2024).

ADWI merupakan ajang penghargaan Kementerian Pariwisata untuk menggali dan mengidentifikasi potensi lokal guna mendorong kualitas kesejahteraan masyarakat melalui desa wisata sebagai salah satu penggerak ekonomi desa berkelanjutan. Digelar sejak 2021 jumlah peserta ajang ini terus meningkat yakni dari 1.831 desa wisata, lalu tahun 2022 berjumlah 3.419, tahun 2023 berjumlah 4.573 dan pada tahun 2024 berjumlah 6.016 desa wisata.

Dari 6.016 desa tersebut dikurasi dalam beberapa tahap sehingga terpilih 50 desa wisata, salah satunya adalah Kampung Wisata Adat Malasigi. Kampung Malasigi adalah salah satu kampung adat yang berada di Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Untuk mencapai lokasi tersebut, harus menempuh perjalanan darat sejauh 55 kilometer dari pusat Kota Sorong dengan waktu tempuh 1,5 jam.

Kampung Malasigi menjadi satu-satunya kampung di Distrik Klayili yang bertahan dari gempuran alih fungsi lahan dan menjadi kampung percontohan yang mengandalkan ekowisata sebagai penghasilannya. Masyarakat bisa berdaya dan mandiri secara ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian hutan.

Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur Fitri Erika mengatakan dengan berbagai tantangan untuk menjalankan operasi minyak dan gas bumi di ujung timur Indonesia, keberadaan perusahaan mampu memberikan manfaat untuk pemangku kepentingan khususnya masyarakat local. Salah satunya masyarakat adat Malasigi hingga kini mencapai beberapa prestasi membanggakan.

Program ini merupakan kemitraan strategis dengan Pemprov Papua Barat, Pemkab Sorong, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat Daya, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Maluku Papua (BPSKL), Kelompok Pengelola Hutan Kabupaten Sorong (KPH), ⁠Fauna & Flora International tanah Papua dan ⁠LSM Kasuari Tanah Papua.

“Melalui kolaborasi harmonis antara masyarakat, pemerintah, perusahaan, dan NGO, Masyarakat Kampung Adat Malasigi memiliki wawasan wisata berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan warganya tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan,” ujar Fitri Erika dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024)

Dia menambahkan, program ini sejalan dengan komitmen terhadap kinerja keberlanjutan perusahaan dalam kerangka Environmental, Social and Governance (ESG). Juga mendukung pencapaian agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya tujuan 8 Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan tujuan 15 Menjaga Ekosistem Darat.

Kampung Malasigi memiliki potensi keanekaragaman hayati dan sumber daya alam hutan yang berlimpah. Terdapat lima satwa endemik Papua berjenis burung cenderawasih, yaitu Cendrawasih Kecil (Lesser Bird of Paradise), Cendrawasih Raja (King Bird of Paradise), Cendrawasih Mati-kawat (Twelve-wired Bird of Paradise), Cendrawasih Belah-rotan (Magnificent Bird of Paradise), dan Toowa Cemerlang (Magnificent Riflebird).

Selain itu juga terdapat potensi wisata alam seperti pemandian air panas yang mengalir di Sungai Klaluguk, goa horizontal sepanjang 350 meter yang dinamai Go Wo’batiwala, tarian adat, dan produk kerajinan tangan berbahan hasil hutan.

Wisata di Kampung Malasigi telah berkembang pesat dan didatangi wisatawan lokal maupun mancanegara akibat kegigihan warganya mempromosikan di media sosial. Keberhasilan ini membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai instansi. Hingga sekarang, wisatawan internasional yang berkunjung ke Kampung Malasigi berjumlah sekitar 250 wisatawan, diantaranya dari Belgia, Swedia, Inggris, Belanda, Jerman, Australia, India, Amerika, Singapura, Jepang, Spanyol, Korea, dan Afrika.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, ADWI menjadi seruan untuk menjaga keseimbangan tata kelola pariwisata yang berkelanjutan, memperkuat aspek sosial ekonomi. Juga memelihara warisan budaya dan menjaga kelangsungan lingkungan demi masa depan pariwisata Indonesia yang hijau dan berdaya saing global.

”Pendampingan tata kelola dan bantuan sarana prasarana merupakan bagian dari mewujudkan visi agar desa wisata tumbuh mandiri, berkelanjutan dan berdaya saing di kancah global,” tuturnya.

(poe)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *