Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kabur dari Rumah Sakit, Ajeng Masuk Jurang



loading…

Galang masuk ke ruangan rawat Ajeng. Ajeng yang baru sadar meminta Galang untuk menolongnya. Foto/MNC Media

JAKARTA – Galang masuk ke ruangan rawat Ajeng. Ajeng yang baru sadar meminta Galang untuk menolongnya. Namun, Galang menolak setelah Ajeng merendahkan Galang. Ajeng nelangsa dan ingin mencari tahu siapa yang telah menjebaknya.

Alarm kebakaran rumah sakit tak sengaja berbunyi karena ulah anak kecil yang sedang berobat bersama ibunya. Suasana rumah sakit sangat chaos.

Kesempatan tersebut digunakan Ajeng untuk kabur dari rumah sakit karena tidak ingin dipenjara. Ajeng memberhentikan sebuah taxi. Setelah jauh dari rumah sakit, Ajeng berhenti tanpa membayar ongkos taxi tersebut dan berhasil kabur.

Kemudian Ajeng menemukan sebuah mobil yang menganggur yang pintunya terbuka. Ajeng dengan cepat membawa kabur mobil tersebut. Semua orang bahkan polisi mencari Ajeng.

Tiba- tiba Ajeng kena serangan jantung lagi. Dengan dramatis, mobil yang dikendarai Ajeng terus melaju dan akhirnya terjun bebas masuk ke sungai.

Rangga terkejut saat tahu Ajeng yang kabur dari rumah sakit dan mencuri mobil milik orang lain, hingga mobil itu meledak, namun di mobil itu tidak ditemukan mayat Ajeng, sehingga polisi menduga Ajeng selamat dan terus mencari keberadaannya.

Rangga terus meminta kabar ke pihak kepolisian, meski diam-diam dia merasa senang dan berharap Ajeng tidak pernah ditemukan. Sedangkan Galang mencoba ikut mencari keberadaan Ajeng, namun dia tidak menemukan petunjuk apapun.

Rangga memanfaatkan situasi ini untuk mengambil alih perusahaan Cakradinata. Romeo, Yasmin dan Dirga masih terus menunggu kabar lanjutan dari pencarian Ajeng, namun dalam waktu pencarian tersebut, mereka menggunakannya untuk mencari bukti lain dari kejahatannya Ajeng.

Romeo berusaha untuk masuk ke ruang kerja Ajeng di rumah Cakradinata, namun dia tidak menemukan apapun, bahkan Romeo hampir ketahuan oleh Rangga. Untungnya, Rangga tidak jadi masuk ke ruang kerja Ajeng. Di lain waktu, Yasmin memberikan ide untuk mencari bukti di rumah masa kecilnya, siapa tahu ayahnya dulu memiliki sesuatu yang berkaitan dengan Ajeng.

Di mana Ajeng berada? Apakah Yasmin, Romeo dan Dirga dapat menemukan bukti kejahatan Ajeng? Saksikan Layar Drama “Cinta Yasmin” setiap hari pukul 21.30 WIB hanya di RCTI kanal digital 28 UHF untuk pemirsa Jabodetabek.

(dra)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *