Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hasil Autopsi Ungkap Juliana Marins Meninggal 20 Menit setelah Jatuh di Gunung Rinjani


loading…

Hasil autopsi Juliana Marins, turis Brasil yang ditemukan meninggal dunia usai terjatuh dari Gunung Rinjani dirilis. Juliana meninggal 20 menit setelah jatuh. Foto/Instagram Juliana Marins

JAKARTA – Hasil autopsi Juliana Marins , turis Brasil yang ditemukan meninggal dunia usai terjatuh dari Gunung Rinjani akhirnya dirilis. Terungkap bahwa Juliana diperkirakan meninggal tidak lebih dari 20 menit setelah jatuh.

Dokter Spesialis Forensik Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan kematian Juliana Marins terjadi dalam waktu yang sangat singkat setelah mengalami benturan hebat. Hal ini didasarkan pada temuan sejumlah luka serius di berbagai bagian tubuh serta tanda-tanda pendarahan masif.

“Bahwa bukti-bukti menunjukkan kematian itu adalah segera terjadi. Mengapa demikian, karena pendarahan yang begitu luas. Kemudian juga patah tulang, dan luka-luka itu multiple,” kata Ida Bagus Putu Alit dikutip dari tayangan di YouTube, Jumat (27/6/2025).

“Jadi hampir pada seluruh tubuhnya, termasuk juga organ-organ dalam yang ada di dada dan di perut. Segera itu memang relatif ya. Kita perkirakan itu tidak lebih dari 20 menit setelah trauma terjadi,” tambahnya.

Baca Juga: Profil Juliana Marins, Turis Brasil yang Ditemukan Meninggal usai Jatuh di Gunung Rinjani

Hasil Autopsi Ungkap Juliana Marins Meninggal 20 Menit setelah Jatuh di Gunung Rinjani

Foto/Instagram Juliana Marins

Penyebab kematian utama Juliana, dijelaskan Ida Bagus Putu Alit, karena kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan patah tulang, kerusakan serius pada organ-organ dalam, serta perdarahan hebat di rongga tubuh.

“Terjadi kerusakan pada organ-organ dalam, serta pendarahan. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa sebab kematian itu adalah karena kekerasan tumpul, yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam dan pendarahan,” jelasnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *