Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hari Musik Reggae Internasional, Erick SG Serukan Perdamaian Lewat Pelic



loading…

Pentolan band Sukir Genk Erick SG menyerukan perdamaian dan spirit inspiratif lewat single Pelic, yang diperkenalkan pada Hari Musik Reggae Internasional. Foto/istimewa

JAKARTA – Pentolan band Sukir Genk Erick SG menyerukan perdamaian dan spirit inspiratif lewat single Pelic, yang diperkenalkan pada Hari Musik Reggae Internasional, yang diperingati setiap 1 Juli.

Lagu Pelic juga menjadi tembang ke-100 dari seniman musik reggae asal Wonogiri ini, di mana Menurutnya, liriknya bertema perdamaian dan penyemangat yang inspiratif. Pasalnya, banyak pesan moral yang disampaikan pada lirik lagu ini, seperti mengajak orang intropeksi, tidak putus asa, selalu melangkah untuk masa depan meski melewati ujian cobaan, tidak sombong, hingga serukan perdamaian.

“Alhamdulillah Single ‘Pelic’ menjadi lagu ke-100 yang saya ciptakan. Selama ini saya berkarya dan manggung di Pulau Jawa,” kata Erick SG.

Di bawah label Transparan Musik, dia berharap karya terbarunya ini bisa dikenal lebih luas lagi, termasuk ketika diperkenalkan di momen Hari Musik Reggae Internasional. Peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk mendukung para seniman reggae, menggali lebih dalam sejarah dan dampak budaya reggae, serta berbagi pengetahuan tentang musik ini dengan orang lain.

Selain itu, juga bertujuan untuk merayakan musik reggae dan pengaruhnya terhadap budaya Jamaika, serta sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat Karibia yang telah memperkenalkan musik ini ke seluruh dunia.

Pemilik nama lengkap Erick Rahardian ini memang cukup populer lewat lagu-lagu reggae yang diciptakannya, sebut saja Marai Cemburu, Bidadari Kesleo, Si Belang, Rencho, Pupusing Nelongso dan Dikira Preman.

Bahkan, lagu-lagunya ini kerap dinyanyikan sejumlah artis Tanah Air, seperti Happy Asmara, Via Vallen, Nella Kharisma, Eny Sagita, Shinta Arsinta, Niken Salindry dan Ndaru Ndarboy.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *