Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hampir 30 Tahun Berlalu, Pengawal Ini Bongkar Kengerian Malam Kematian Putri Diana


loading…

Hampir 30 tahun setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Putri Diana, pengawalnya yang selamat, Trevor Rees-Jones, akhirnya mengungkapkan beban emosional. Foto/People

JAKARTA – Hampir 30 tahun setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Putri Diana , pengawalnya yang selamat, Trevor Rees-Jones, akhirnya mengungkapkan beban emosional yang terus menghantuinya hingga kini. Ia mengakui masih dihantui rasa bersalah atas insiden maut yang menewaskan Diana, Dodi Al Fayed, dan sopir mereka, Henri Paul.

Rees-Jones, yang saat itu merupakan karyawan Mohamed al-Fayed, ayah Dodi Al Fayed dan pemilik Hotel Ritz Paris ditugaskan mengawal Putri Diana dan Dodi pada malam naas 31 Agustus 1997. Setelah meninggalkan Hotel Ritz, mobil mereka melaju kencang di terowongan Pont de l’Alma untuk menghindari paparazzi, sebelum akhirnya menabrak tiang beton dan menghancurkan kendaraan.

Dalam kecelakaan itu, Rees-Jones mengalami luka berat di kepala dan dada. Ia harus menjalani operasi rekonstruksi wajah dengan bantuan foto lama dan 150 potong titanium. Rees-Jones kemudian menghabiskan lima minggu di rumah sakit, berjuang memulihkan diri dari luka fisik maupun trauma psikologis.

Dalam kesaksian di penyelidikan tahun 2008, Rees-Jones mengaku samar-samar mengingat suara perempuan memanggil nama Dodi setelah kecelakaan, yang ia yakini sebagai suara ibunda Pangeran William dan Pangeran Harry itu. Namun, ia juga mengakui bahwa ingatan tersebut kerap membuatnya meragukan dirinya sendiri.

Hampir 30 Tahun Berlalu, Pengawal Ini Bongkar Kengerian Malam Kematian Putri Diana

Foto/Radar Online

“Saya sering merasa gila memikirkan ‘seandainya saja’ dan pertanyaan itu terus berulang di kepala saya,” kata Rees-Jones dilansir dari Radar Online, Selasa (29/4/2025).

Rees-Jones juga berbagi keraguannya atas keputusan pada malam itu, terutama strategi Dodi untuk memecah tim pengamanan dengan mengalihkan perhatian paparazzi. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak menyadari Henri Paul berada di bawah pengaruh alkohol saat mengemudikan mobil.

“Henri Paul seharusnya tidak mengemudi dalam kondisi itu. Jika saya tahu ia mabuk atau mengemudi terlalu cepat hingga berbahaya, saya pasti sudah memperingatkannya,” jelasnya.

Dalam bukunya tahun 2000 The Body Guard’s Story: Diana, The Crash and The Sole Survivor, Rees-Jones mengungkapkan rasa bersalah yang mendalam. Ia menulis bahwa dirinya merasa gagal melindungi Dodi dan mantan istri Raja Charles III itu saat bertugas.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *