“Orang tua baru dari Gen Z memiliki kecenderungan untuk menjadi ‘perfect mother’ dibandingkan generasi sebelumnya, karena dia akrab banget sama teknologi, dan sudah biasa terpapar teknologi untuk mencari tahu pola asuh, sementara generasi sebelumnya harus tanya orang tua atau baca majalah dulu,” kata Aninda dalam konferensi pers Smart Parenting Baby Huki di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Dampak negatif dari pola asuh orang tua yang terlalu ketat
Namun dengan paparan pola asuh dari media sosial tersebut membuat ibu baru memiliki ekspektasi yang berlebihan bahkan sampai melampaui kemampuan diri sendiri dan akhirnya membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Hal itu dapat membuat ibu baru menjadi burned out atau kelelahan secara fisik dan mental akibat perkembangan teknologi dan ekspektasi yang berlebihan.
Perkembangan teknologi juga menjadikan ibu baru mengalami banyak tuntutan karena melihat keluarga lain yang dirasa ideal sehingga jadi tidak bisa mengenal diri sendiri.
Aninda mengatakan seorang ibu baru perlu memiliki suasana hati yang baik agar bisa menjalani proses mengasuh anak dengan perasaan positif, menghargai diri sendiri atas pencapaian yang dilakukan saat merawat anak dan memiliki ikatan yang baik antara anak dan ibu.
Baca juga: Pola asuh yang benar penting untuk pencegahan stunting
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024