Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Epidemi Rambut Rontok Serang India, Bikin Botak dalam 3 Hari



loading…

Epidemi rambut rontok menyerang India yang menyebabkan penderitanya botak dengan cepat. Krisis kesehatan yang ganjil ini melanda distrik Buldhana, Maharashtra. Foto/Getty Images

INDIA – Epidemi rambut rontok menyerang India yang menyebabkan penderitanya botak dengan cepat. Krisis kesehatan yang ganjil ini melanda distrik Buldhana, Maharashtra, India, membuat warga di beberapa desa ketakutan.

Epidemi rambut rontok ini menyebabkan beberapa orang menjadi botak total hanya dalam tiga hari. Hingga kini, lebih dari 150 orang telah terdampak, dan sekitar 400 orang lainnya di 15 desa, termasuk Hingna, Bondgaon, Bhota, dan Pahur Purna menunjukkan gejala serupa.

Kondisi ini dimulai dengan rasa gatal hebat di kulit kepala, yang kemudian diikuti kerontokan rambut masif. Baik pria, wanita, maupun anak-anak menjadi korban wabah misterius ini, yang menimbulkan keresahan besar di masyarakat.

Dilansir dari Times of India, Selasa (14/1/2025), penduduk desa yang terdampak menggambarkan bagaimana kondisi ini muncul secara tiba-tiba, membuat mereka bingung dan takut akan penyebab di balik fenomena tersebut.

Sebagai respons, pemerintah setempat meluncurkan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab dari kondisi ini. Beberapa kemungkinan penyebab sedang dievaluasi, termasuk:

1. Pencemaran Air

Sampel air dari desa yang terdampak telah diambil untuk mengetahui adanya zat berbahaya seperti arsenik, timbal, atau nitrat. Hasil awal menunjukkan kadar nitrat yang tinggi di beberapa lokasi.

2. Infeksi Jamur

Penyelidikan awal terhadap sampel rambut dan kulit kepala menyingkirkan infeksi jamur sebagai penyebabnya, meskipun analisis lebih lanjut masih diperlukan.

3. Bahan Kimia atau Kosmetik

Sampel sampo, minyak rambut, dan sabun lokal sedang diuji untuk mengetahui kemungkinan keterkaitan produk dengan wabah ini.

4. Faktor Lingkungan

Daerah aliran sungai Purna, tempat banyak desa terdampak berada, dikenal memiliki tanah asin dan kualitas air buruk, yang dapat memperburuk risiko kesehatan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *