Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dokter Pastikan Juliana Marins Meninggal Bukan karena Kelaparan


loading…

Dokter Spesialis Forensik RSUD Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit, memastikan bahwa penyebab utama kematian turis Brasil, Juliana Marins, bukan karena kelaparan. Foto/Instagram Juliana Marins

JAKARTA – Dokter Spesialis Forensik RSUD Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit, memastikan bahwa penyebab utama kematian turis Brasil, Juliana Marins , bukan karena kelaparan atau tidak mendapat asupan makanan. Trauma fisik akibat benturan keras menjadi faktor langsung yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Sebelumnya, warganet menduga bahwa Juliana Marins meninggal karena kelaparan lantaran masih sempat menunjukkan tanda kehidupan setelah jatuh di Gunung Rinjani. Terlebih, tim SAR baru berhasil mengevakuasinya empat hari kemudian. Namun, kini spekulasi tersebut ditepis oleh temuan medis.

Meskipun faktor tidak adanya asupan makanan dan minuman tidak sepenuhnya diabaikan, hasil autopsi menunjukkan bahwa benturan benda tumpul yang menimbulkan luka dalam dan perdarahan hebat adalah penyebab dominan.

“Jadi itu tidak bisa kita singkirkan (meninggal karena tidak ada asupan makanan). Jadi yang menyebabkan langsung (meninggal dunia) itu adalah kekerasannya. Jadi benturannya,” kata Ida Bagus Putu Alit dikutip dari tayangan di YouTube, Sabtu (28/6/2025).

Baca Juga: Hasil Autopsi Ungkap Juliana Marins Meninggal 20 Menit setelah Jatuh di Gunung Rinjani

Dokter Pastikan Juliana Marins Meninggal Bukan karena Kelaparan

Foto/Instagram Juliana Marins

Ida Bagus Putu Alit pun menegaskan bahwa penyebab meninggalnya perempuan 26 tahun itu berkaitan langsung dengan kekerasan fisik yang dialaminya. Ia menyebutkan bahwa hasil autopsi menemukan adanya pendarahan masif di rongga tubuh, yang menunjukkan trauma berat akibat benturan.

“Jadi kalau kita lihat yang penyebabnya yang langsung itu pasti kekerasan. Jadi kita juga namanya melihat adanya pendarahan yang memang jumlahnya sudah begitu besar dalam rongga tubuh,” tegasnya.

Selain kelaparan, dokter juga tidak menemukan tanda hipotermia yang menjadi penyebab meninggalnya Juliana. “Kalau dilihat dari luka-luka yang ada dan pendarahan yang banyak itu, jadi hipotermia bisa kita singkirkan. Jadi penyebabnya adalah karena kekerasan tumpul,” jelasnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *