Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dampak Konsumsi Gula Berlebih dan Cara Mengatasinya



loading…

Mengonsumsi gula secara berlebihan bisa memicu timbulnya jerawat dan penyakit berbahaya. Foto/ MNC Media

Gula Musuh Terbesar Tubuh
Tahukah kamu jika gula adalah salah satu musuh terbesar tubuh? Mengonsumsi gula secara berlebihan bisa memicu timbulnya jerawat dan penyakit-penyakit yang berbahaya untuk tubuh baik secara langsung maupun jangka panjang, loh! Pada pembahasan artikel kali ini, bersama Jeffry dan Agatha Suci, serta dokter cantik Dr. Sonia Wibisono, mari bahas dan cari tahu bersama-sama terkait dampak negatif konsumsi gula secara berlebihan serta solusinya.

Dr. Sonia Wibisono: Androgen Memicu Timbulnya Jerawat
Menurut Dr. Sonia Wibisono, konsumsi gula berlebih akan merangsang peningkatan insulin dalam tubuh, yang kemudian memicu aktivitas androgen. Androgen ini menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak, sehingga kotoran lebih mudah terperangkap di pori-pori dan memicu timbulnya jerawat. Selain itu, gula dengan Indeks Glikemik tinggi juga dapat mempercepat penuaan kulit karena mengganggu regenerasi sel dan elastisitas kulit.

Dr. Sonia juga menjelaskan banyak makanan dan minuman mengandung gula tersembunyi, seperti minuman kopi yang mengandung gula, makanan yang mengandung tepung, hingga makanan kaleng. Misalnya, kue nastar yang tampak kecil ternyata mengandung kalori tinggi setara dengan seporsi nasi padang. Karena itu, penting untuk membaca label nutrisi pada kemasan dan memilih alternatif yang lebih sehat.

Penyakit Berbahaya akibat Konsumsi Gula
Selain jerawat, penyakit-penyakit berbahaya berikut ini juga bisa timbul jika kamu mengonsumsi gula secara berlebihan :
* Diabetes melitus: Kelebihan gula menyebabkan kerja pankreas lebih berat dalam memproduksi insulin.
* Penyakit jantung: Gula dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.
* Kolesterol tinggi: Gula tersembunyi dalam makanan olahan sering kali menjadi penyebab peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
* Kanker: Sel kanker menggunakan gula sebagai sumber energi. Untuk kamu yang memiliki kecenderungan genetik, konsumsi gula berlebih dapat memicu perkembangan sel kanker lebih cepat.

Mari Beralih ke Gula Low-GI
Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir dan was-was lagi ketika mengonsumsi gula reguler. Sekarang kamu bisa mulai beralih mengonsumsi Gula Ramah yang ber-Indeks Glikemik rendah atau Low-GI. Gula Ramah ini terbuat dari bahan-bahan alami jadi sangat aman untuk dikonsumsi. Contoh Gula Ramah ialah gula lontar, gula aren, gula kelapa dan kurma. Gula Ramah dapat menjadi pilihan lebih sehat, bisa menghindari kita dari lonjakan gula darah dan mendukung kesehatan kulit dan tubuh. Gula Ramah seperti gula lontar ini termasuk Gula yang membuat gula darah lebih stabil, sehingga membantu menghindari penambahan berat badan dan mencegah penyakit seperti diabetes dan jantung. Dan yang pasti Gula Ramah ini rasanya juga lebih enak!

Tips Mengurangi Konsumsi Gula
Berikut beberapa tips dari Dr. Sonia Wibisono untuk menguragi konsumsi gula reguler :
1. Pilih pemanis plami: Gunakan gula lontar atau pemanis alami lainnya yang memiliki indeks glikemik rendah.
2. Batasi konsumsi minuman manis: Kurangi minuman seperti kopi dengan krim dan gula tambahan, atau soda.
3. Periksa label nutrisi: Perhatikan dengan saksama kandungan nutrisi pada makanan kemasan. Banyak produk olahan mengandung gula tersembunyi, seperti saus, makanan kalengan, atau camilan manis.
4. Konsumsi protein dan serat tinggi: Makanan tinggi protein dan serat dapat memberikan energi tanpa memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Kesimpulan
Ayo mulai praktekkan tips-tips di atas untuk pola hidup yang lebih sehat. Jika kamu menerapkan polahidup sehat dengan mengurangi makanan manis, pasti akan langsung kerasa loh efeknya, baik sekarang maupun pada jangka panjang. Mulai batasi konsumsi makanan manis dan perbanyak makan makanan rendah gula atau yang pakai gula lontar, seperti Snack Yava Bali!

Untuk tips dan pemabahasan informatif lainnya terkait manfaat gula Low-GI, kamu bisa langsung tonton video-video yang ada di Channel Youtube Yava Bali, ya!

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *