Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Benarkah Mengonsumsi Telur Bisa Menyebabkan Kanker Payudara?



loading…

Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Science menyoroti potensi hubungan antara kandungan lemak, termasuk telur, dengan pertumbuhan kanker payudara. Foto/Once Upon a Chef

JAKARTA – Sebuah studi baru yang dipublikasikan pada Maret lalu di jurnal Science menyoroti potensi hubungan antara kandungan lemak tertentu dalam makanan, termasuk telur, dengan pertumbuhan kanker payudara yang agresif.

Penelitian ini secara khusus menyoroti peran asam linoleat. Ini merupakan sejenis lemak omega-6 yang umum ditemukan dalam minyak nabati seperti minyak kedelai dan bunga matahari, serta dalam produk hewani seperti daging babi dan telur .

Hasil studi menunjukkan bahwa asam linoleat dapat memicu perkembangan kanker payudara triple-negatif, jenis kanker yang dikenal sangat agresif dan sulit diobati.

Para ilmuwan dari Weill Cornell Medicine menemukan bahwa asam linoleat dapat mengaktifkan jalur pertumbuhan sel yang disebut mTORC1, sebuah sistem sinyal dalam tubuh yang mengatur pertumbuhan sel berdasarkan ketersediaan nutrisi. Jalur ini diketahui berperan penting dalam pertumbuhan berbagai jenis kanker.

Menariknya, asam linoleat hanya mempercepat pertumbuhan sel pada kanker payudara triple-negatif, dan efek ini tidak ditemukan pada jenis kanker lainnya. Proses ini dimediasi oleh protein FABP5, yang berfungsi sebagai “pengangkut” asam lemak ke dalam sel.

Dilansir dari Times of India, Jumat (4/4/2025), pada tumor triple-negatif, jumlah FABP5 jauh lebih tinggi, sehingga interaksi antara asam linoleat dan FABP5 memicu aktivasi jalur mTORC1 dan mempercepat pertumbuhan sel kanker.

“Kami kini memahami bahwa asam linoleat memicu pertumbuhan sel kanker melalui mekanisme yang sangat spesifik,” kata Dr. John Blenis, penulis utama studi dan profesor di Departemen Farmakologi Weill Cornell Medicine.

“Temuan ini memperjelas hubungan antara pola makan tinggi lemak omega-6 dan kanker, serta bisa menjadi dasar untuk rekomendasi gizi yang lebih terarah,” sambungnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *