Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Batas Aman Makan Kue Lebaran Biar Berat Badan Tidak Naik, Jangan Lebih dari 5 Keping



loading…

Ada batasan aman memakan kue Lebaran agar berat badan tidak naik. Meski tampak mungil dan ringan, kue-kue ini ternyata bisa menjadi penyumbang kalori. Foto/iStock Photo Rudi Kurnia Putra

JAKARTA – Ada batasan aman memakan kue Lebaran agar berat badan tidak naik setelah satu bulan berpuasa. Meski tampak mungil dan ringan, kue-kue ini ternyata bisa menjadi penyumbang kalori yang cukup besar jika dikonsumsi tanpa kontrol.

Banyak orang mengalami kenaikan berat badan setelah Lebaran , dan salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi berlebihan terhadap makanan tinggi gula, lemak, dan karbohidrat sederhana. Di mana semuanya terkandung dalam kue Lebaran.

Untuk itu, penting mengetahui batas aman mengonsumsi kue Lebaran agar berat badan tetap stabil. Disarankan untuk mengonsumsi kue Lebaran tidak lebih dari tiga hingga lima keping per hari. Jumlah ini sudah cukup untuk menikmati sajian khas Lebaran tanpa menambah asupan kalori secara berlebihan.

Satu keping nastar mengandung sekitar 60–90 kalori. Sedangkan satu keping kastengel sekitar 50–70 kalori. Jika Anda mengonsumsi lima keping kue, yang mana rata-rata 70 kalori per keping, totalnya bisa mencapai 350 kalori.

Jumlah kalori tersebut setara dengan satu porsi nasi dan lauk sederhana. Sehingga jika tidak dikontrol, ngemil kue bisa menyebabkan kelebihan kalori harian yang akhirnya memicu kenaikan berat badan.

Jika ingin lebih fleksibel, pastikan Anda menyesuaikan asupan makanan lainnya di hari tersebut agar tidak melebihi kebutuhan kalori harian Anda. Diketahui bahwa wanita dewasa membutuhkan sekitar 1.800–2.000 kalori per hari.

Dilansir dari Health, Senin (31/3/2025), pria dewasa membutuhkan sekitar 2.200–2.500 kalori per hari. Konsumsi kue Lebaran sebaiknya tidak lebih dari 200 kalori per hari, agar tidak mengganggu distribusi kalori dari makanan utama yang bernutrisi.

Bila mengonsumsi berlebihan, hanya dengan menyantap lima hingga enam keping saja, Anda bisa mengonsumsi hampir 400–500 kalori. Jumlah tersebut setara dengan satu porsi nasi lengkap.

Di sisi lain, kalori dari kue-kue ini biasanya berasal dari gula, sumber energi sederhana yang cepat diserap tubuh. Selain itu, mentega atau margarin yang merupakan lemak jenuh tinggi. Kemudian tepung terigu yang merupakan karbohidrat olahan, dan keju atau parutan kelapa yang termasuk lemak tambahan.

Jika sedang dalam program diet atau ingin menjaga asupan gizi keluarga, Anda juga bisa membuat atau memilih kue Lebaran versi lebih sehat. Misalnya mengganti margarin dengan minyak kelapa atau olive oil, mengurangi gula dan menggunakan pemanis alami seperti madu atau stevia, menggunakan tepung gandum utuh, dan menambahkan serat dari oats atau biji-bijian.

(dra)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *