Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Baru Dilantik, Donald Trump Didesak Deportasi Pangeran Harry



loading…

Masa depan Pangeran Harry di Amerika terancam setelah Donald Trump didesak merilis berkas imigrasi sang bangsawan. Foto/ Lapresse

JAKARTA – Masa depan Pangeran Harry di Amerika Serikat kembali menjadi bahan pembicaraan setelah Donald Trump didesak untuk merilis berkas imigrasi sang bangsawan. Trump pun kembali memberi peringatkan bahwa dia tidak akan memberikan hak istimewa khusus kepada suami Meghan Markle itu.

Pangeran Harry telah tinggal di AS bersama keluarga kecilnya sejak 2020, setelah menyatakan bahwa mereka ingin menjalani kehidupan yang lebih tenang untuk membesarkan anak-anak mereka.

Namun, dikutip Marca, kehidupan Harry tidak selalu tenang karena The Heritage Foundation mempertanyakan izin memasuki negara tersebut, mengingat referensinya tentang konsumsi obat-obatan terlarang.

Akibatnya, kelompok ini mengajukan gugatan terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri setelah permintaan Kebebasan Informasi ditolak. Mereka mengklaim bahwa dokumen Harry adalah untuk kepentingan publik tetapi kalah dalam kasus tersebut pada 23 September, setelah hakim Carl Nichols memutuskan bahwa dokumen tersebut harus tetap bersifat pribadi.

Mosi lain diajukan pada Oktober oleh Samuel Dewey, seorang pengacara untuk Heritage, dalam upaya untuk membatalkan putusan tersebut, dengan mengklaim bahwa rilis berkas tersebut akan membantu publik lebih memahami bagaimana Departemen tersebut menjalankan tugasnya dan bagaimana para pejabatnya menjalankan kebijaksanaan.

Donald Trump Ancam Deportasi Pangeran Harry?

Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden terpilih AS menjadi masalah bagi Pangeran Harry. Donald Trump yang menggantikan Joe Biden, yang pemerintahannya mendukung kerajaan tersebut, membuat para pengacara di Heritage Foundation berharap keputusan pengadilan akan dibatalkan. Tentu ini dapat menjadi masalah bagi Harry, mengingat Trump sebelumnya menyatakan bahwa dia ingin warga Inggris itu dideportasi, jika ditemukan bahwa ia memalsukan informasi pada formulir visanya, meskipun istrinya adalah orang Amerika dan anak-anaknya adalah warga negara ganda.

“Saya akan mendesak presiden untuk merilis catatan imigrasi Pangeran Harry dan presiden memang memiliki kewenangan hukum untuk melakukannya,” kata direktur Margaret Thatcher Center for Freedom milik Heritage, Nile Gardiner.

“Donald Trump sedang mengawali era baru penegakan kontrol perbatasan yang ketat, dan Anda tahu, Pangeran Harry harus dimintai pertanggungjawaban penuh karena dia telah mengakui penggunaan narkoba ilegal secara luas. Harapan saya adalah tindakan akan diambil,” ujarnya lagi.

Trump sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak akan melindungi Harry karena ia telah “mengkhianati Ratu.” Ia juga mengatakan bahwa Harry “akan sendirian” jika dia memenangkan pemilihan pada November, yang memang dia lakukan.

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *