Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Apakah Film Pengepungan di Bukit Duri Kisah Nyata?


loading…

Film Pengepungan di Bukit Duri karya terbaru dari sutradara visioner Joko Anwar yang tayang perdana 17 April 2025, memicu pertanyaan, apakah dari kisah nyata. Foto/Tix

JAKARTA – Film Pengepungan di Bukit Duri karya terbaru dari sutradara visioner Joko Anwar yang tayang perdana pada 17 April 2025, memicu pertanyaan publik, apakah cerita yang disuguhkan dalam film ini diangkat dari kisah nyata dan benar-benar terjadi?

Jawabannya, meski bukan berdasarkan satu peristiwa sejarah secara langsung, film Pengepungan di Bukit Duri ini sarat akan inspirasi dari berbagai realitas sosial dan catatan sejarah Indonesia yang benar-benar ada.

Meski mengangkat latar fiktif tahun 2027, Pengepungan di Bukit Duri menyentuh berbagai persoalan nyata yang masih relevan hingga saat ini. Mulai dari kekerasan remaja, diskriminasi etnis, hingga ketimpangan dalam sistem pendidikan.

Joko Anwar menyatakan bahwa ide naskah ini sudah dirancang sejak 2007. Di mana fondasi riset mendalam dan wawancara bersama para siswa serta guru mengenai kekerasan di lingkungan sekolah.

Film ini tidak secara eksplisit mendramatisasi satu kejadian historis tertentu, namun Joko Anwar memasukkan sejumlah elemen simbolis yang mengacu pada peristiwa nyata, seperti kerusuhan Mei 1998.

Apakah Film Pengepungan di Bukit Duri Kisah Nyata?

Foto/Tix

Salah satu contohnya adalah penggunaan frekuensi radio 98.05 FM, sebuah kode halus yang merujuk pada bulan dan tahun terjadinya tragedi nasional tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bersifat fiksi, film ini memiliki akar kuat dalam memori kolektif masyarakat Indonesia.

Selain menggambarkan kekacauan sosial, Pengepungan di Bukit Duri juga menyampaikan kritik tajam terhadap rendahnya penghargaan terhadap profesi guru dan kegagalan sistem pendidikan dalam membina generasi muda.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *