Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Apa Itu Frugal Living? Ajakan di Media Sosial usai PPN Naik 12%



loading…

Frugal living tengah menjadi perbincangan di media sosial usai pemerintah memutuskan untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Foto/Rest Less

JAKARTA Frugal living tengah menjadi perbincangan di media sosial usai pemerintah memutuskan untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dari tarif sebelumnya 11 persen. Ajakan ini digaungkan netizen sebagai bentuk protes.

“Pemerintah kemungkinan besar akan menaikkan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen dan ini memang akan mendorong kenaikan inflasi,” kata Chief Economist Permata Bank Josua Pardede dalam acara Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Park Hyatt Jakarta baru-baru ini.

Apa Itu Frugal Living?

Frugal living sendiri merupakan gaya hidup yang mengedepankan pengelolaan keuangan secara bijak dengan memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan. Istilah frugal sering diterjemahkan sebagai hemat.

Dilansir dari Wealthsimple, Rabu (27/11/2024), lebih dari sekadar mengurangi pengeluaran, frugal living juga mencakup kemampuan memanfaatkan sumber daya secara maksimal tanpa mengorbankan kualitas hidup.

Konsep ini bukan hanya tentang hidup serba irit, melainkan membuat pilihan finansial yang cerdas agar seseorang dapat mencapai tujuan jangka panjang. Seperti menabung, berinvestasi, atau meraih kebebasan finansial.

Di sisi lain, sering kali, frugal living disalahartikan sebagai gaya hidup serba miskin atau pelit. Padahal, gaya hidup ini menekankan pada pengeluaran yang bijak, bukan mengorbankan kualitas hidup. Tujuannya adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan pengelolaan finansial yang efisien.

Prinsip-prinsip Frugal Living

1. Memprioritaskan Kebutuhan

Penganut frugal living akan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, membeli bahan makanan sehat untuk dimasak di rumah dianggap lebih penting daripada makan di restoran mahal.

2. Mencari Nilai Terbaik

Hidup hemat bukan berarti memilih barang termurah, tetapi memilih barang dengan nilai terbaik yang tahan lama dan berkualitas. Contohnya, membeli sepatu dengan harga lebih tinggi tetapi awet bertahun-tahun.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *