Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Alasan Haru Pak Tarno Tetap Jualan saat Stroke, Berusaha Tanggung Jawab ke Istri dan Ogah Nganggur



loading…

Pak Tarno cukup bertanggung jawab dengan istri-istrinya, meski dalam kondisi stroke. Foto/ Instagram

JAKARTA – Pak Tarno ternyata cukup bertanggung jawab dengan istri-istrinya, meski dalam kondisi stroke. Pesulap tradisional ini tetap berdagang untuk menjalankan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Selain itu, dia juga tidak mau menganggur.

Pesulap yang dijuluki Master of Traditional Magic itu menjadi viral dengan kondisi kesehatannya yang memprihatikan dan belakangan perseteruan antara istri tua dan muda.

Pak Tarno mempunyai beberapa istri. Istri tua bernama Sariyah dan istri lainnya, Dewi yang selama ini peduli dan mengurusnya. Keduanya berusaha untuk peduli pada sang suami, meski ada drama yang membuat heboh atas kepeduliannya itu. Salah satunya Sariyah yang meminta Pak Tarno pulang ke rumahnya lagi.

“Iya tinggal di rumah Sariyah. Habis dagang pulang ke rumah Sariyah. Di sana (warung dekat rumah Dewi) lagi ramai (yang beli dagangannya) di Warakas,” kata Pak Tarno.

Pak Tarno mengaku bersyukur masih bisa bekerja di tengah kondisinya yang tidak sehat seperti dulu. Apa yang dilakukan ini untuk bisa memberi nafkah kepada istri dan keluarganya.

“Mau (kerja). Nggak mau (istirahat) tawaran main sulap masih mau terima. Capek kalau nganggur, kalau kerja senang, lihat orang ketawa senang, penonton ketawa, energi buat saya lihat orang-orang senang,” kata Pak Tarno.

Selama bisa bekerja, Pak Tarno mengaku ingin terus bekerja. Dia tidak mau hanya berdiam diri di rumah. Dia juga tidak mempermasalahkan tempat tinggalnya. Baik di rumah Sariyah atau Dewi.

“Di mana saja saya senang, yang penting nggak nganggur,” kata pesulap berusia 74 tahun itu.

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *