Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Air Distilasi Dinilai Paling Aman untuk Kesehatan Ginjal



loading…

Dokter spesialis penyakit dalam, Luh Putu Swastiyani, menekankan pentingnya menjaga kesehatan ginjal karena organ ini berfungsi menyaring racun dari darah. Foto/istimewa

JAKARTA – Dokter spesialis penyakit dalam, Luh Putu Swastiyani, menekankan pentingnya menjaga kesehatan ginjal karena organ ini berfungsi menyaring racun dari darah, menjaga tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan memproduksi hormon penting.

Ia menyebut kerusakan ginjal dapat memengaruhi organ vital lain seperti jantung, hati, dan otak.

“Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak,” kata dokter yang berpraktik di Yogyakarta tersebut.

Untuk menjaga kesehatan ginjal, Dokter Luh menyarankan mengonsumsi makanan bergizi, menghindari garam berlebih dan makanan olahan, serta mencukupi kebutuhan cairan dengan air yang berkualitas.

Ia merekomendasikan air yang telah melalui proses distilasi karena bebas dari kontaminan berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia. Air hasil distilasi juga memiliki kadar mineral anorganik nyaris nol (0ppm), sehingga lebih aman dikonsumsi dan membantu meringankan kerja ginjal.

“Air yang dihasilkan dari distilasi seperti ini (Amidis) memiliki kadar mineral anorganik, dan kontaminan yang sangat rendah bahkan mencapai 0ppm. Artinya air ini bebas dari unsur-unsur berbahaya,” jelasnya.

Rekomendasi Dokter Luh diperkuat oleh jurnal Hydration and Kidney Health (Nutrients, 2020) yang menyebut konsumsi air murni lebih baik daripada minuman manis atau berkafein, serta membantu mencegah penurunan fungsi ginjal akibat dehidrasi kronis.

“Proses distilasi menjadikan air tersebut lebih murni dan aman untuk dikonsumsi terutama bagi ginjal kita yang membutuhkan cairan bersih tanpa beban tambahan,” ujarnya.

Selain itu, Dokter Luh mendorong masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar gangguan ginjal bisa terdeteksi sejak dini.

Ia juga merekomendasikan konsumsi air murni seperti Amidis, yang kini hadir dalam galon sekali pakai dan kemasan praktis untuk aktivitas harian. Produk ini tersedia di berbagai toko dan gerai seperti Alfamidi.

“Selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan memilih air yang berkualitas seperti air murni hasil distilasi (Amidis) untuk mendukung kesehatan ginjal. Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan Kesehatan secara berkala untuk mendeteksi masalah ginjal lebih awal,” pungkasnya.

(dra)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *