7 Tanda Bahaya Kesehatan yang Muncul di Kaki, Jangan Sepelekan Kesemutan



loading…

Kaki tidak hanya berfungsi untuk berjalan, juga bisa menjadi tanda bahaya bagi kesehatan. Foto/ ihealthspot

JAKARTA – Kaki tidak hanya berfungsi untuk berjalan, juga bisa menjadi tanda bahaya bagi kesehatan secara keseluruhan. Namun, banyak orang tidak menyadari hal ini.

Dikutip Times of India, banyak kondisi kesehatan serius yang gejalanya muncul pertama kali di kaki , sehingga sangat penting untuk memperhatikan perubahan yang tidak biasa.

Tanda Bahaya Kesehatan yang Muncul di Kaki

1. Kaki Bengkak

Kaki bengkak mungkin tampak seperti masalah kecil, tetapi jika pembengkakan tidak berhenti, itu bisa menjadi tanda bahaya bagi kesehatan. Penumpukan cairan di tungkai bawah bisa menjadi tanda gagal jantung.

Ini terjadi ketika cairan menumpuk di jaringan akibat ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif. Hati sangat penting untuk memproses dan menyaring darah, dan gangguan apa pun dalam fungsinya dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh.

Ketika kadar estrogen berfluktuasi, terutama selama perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause, hal itu dapat menyebabkan retensi cairan. Retensi ini sering kali bermanifestasi sebagai pembengkakan pada ekstremitas bawah, terutama di sekitar pergelangan kaki.

2. Nyeri pergelangan kaki

Nyeri pergelangan kaki yang terus-menerus mungkin mengindikasikan asam urat atau radang sendi. Peradangan sendi, terutama pergelangan kaki, yang disebabkan oleh radang sendi menyebabkan kekakuan dan nyeri. Kristal asam urat menumpuk di sendi, biasanya dimulai di kaki dan pergelangan kaki, dan menyebabkan asam urat, suatu bentuk radang sendi.

3. Kesemutan dan Mati Rasa

Anda tidak boleh menganggap enteng kesemutan atau mati rasa pada kaki. Ini mungkin merupakan tanda kerusakan saraf, yang sering dikaitkan dengan diabetes. Neuropati diabetik dapat berkembang seiring waktu sebagai akibat dari kadar gula darah tinggi yang merusak saraf. Gangguan ini membatasi sensasi kaki, meningkatkan kemungkinan luka atau infeksi yang tidak terdeteksi yang dapat memburuk.

4. Vena laba-laba

Vena laba-laba adalah arteri darah kecil yang terdistorsi yang muncul tepat di bawah lapisan luar kulit. Vena-vena ini tidak berbahaya, tetapi bisa jadi merupakan tanda sirkulasi darah yang terganggu. Spider vein dapat terbentuk di tungkai dan kaki akibat penyakit seperti insufisiensi vena kronis, yang membuat darah sulit kembali ke jantung. Faktor lain juga dapat berperan, seperti disfungsi hati atau dominasi estrogen.

5. Tumit Pecah-pecah

Tumit pecah-pecah sering kali dianggap sebagai masalah kosmetik, tetapi bisa jadi merupakan tanda sesuatu yang lebih serius. Kondisi seperti hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid kurang aktif, dapat menyebabkan kulit tumit kering dan menebal. Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik memengaruhi keseimbangan hormon, sehingga memperlambat pembaruan sel kulit.

6. Kaki Dingin

Kaki yang dingin bahkan saat cuaca hangat dapat mengindikasikan masalah sirkulasi atau saraf. Kadar zat besi yang rendah atau anemia dapat menyebabkan kaki dingin, karena tubuh kesulitan menyalurkan cukup oksigen ke jaringan. Kondisi lain, seperti diabetes atau hipotiroidisme, juga dapat menyebabkan masalah ini.

7. Nyeri pada Tumit

Kaki yang sakit hanyalah salah satu aspek dari ketidaknyamanan tumit. Kondisi seperti plantar fasciitis, yang didefinisikan oleh peradangan pada jaringan yang menghubungkan tumit dengan jari-jari kaki, dapat dipastikan olehnya. Kekurangan mineral, seperti kalium dan natrium, dapat meningkatkan nyeri tumit atau menyebabkan kram pada otot.

(tdy)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *