loading…
Beberapa skandal percintaan Kerajaan Inggris telah mengejutkan monarki, memengaruhi takhta, dan bahkan mengubah sejarah Inggris. Kisah cinta ini lebih dramatis. Foto/People
Skandal percintaan telah menjadi tantangan besar bagi Keluarga Kerajaan Inggris sejak lama, dengan berbagai tingkat keparahan dan dampak yang signifikan terhadap masyarakat, agama, dan budaya Inggris. Meskipun beberapa tetap menjadi misteri, banyak yang menciptakan kontroversi yang bertahan hingga kini.
Dalam sejarah panjang Kerajaan Inggris, skandal cinta dan nafsu terus menarik perhatian publik. Dari raja-raja abad pertengahan hingga anggota kerajaan modern, berbagai kisah cinta terlarang, perselingkuhan, dan pernikahan yang mengguncang tradisi kerajaan telah terjadi.
Beberapa di antaranya bahkan mengubah jalannya sejarah kerajaan, membentuk persepsi masyarakat terhadap Keluarga Kerajaan, dan memengaruhi kebijakan kerajaan di masa depan. Berikut sederet skandal percintaan Kerajaan Inggris dilansir dari History Extra, Rabu (5/2/2025).
7 Skandal Percintaan Kerajaan Inggris Paling Mengejutkan dalam Sejarah
1. Raja Eadwig

Foto/History Extra
Pemerintahan Eadwig sebagai raja Inggris (955–957) dan penguasa Wessex (957–959) dikenal penuh skandal dan pertikaian. Berbeda dengan pamannya, Raja Æthelstan, yang dianggap sebagai penguasa sukses, Eadwig justru dicatat dalam sejarah karena pilihannya yang lebih berfokus pada kepentingan pribadi, terutama dalam urusan asmara.
Salah satu skandal paling terkenal terjadi saat penobatannya. Di mana Eadwig dikabarkan meninggalkan upacara untuk menemui dua wanita sekaligus, Ælfgifu, yang diduga calon istrinya sekaligus kerabat dekatnya, serta ibu dari wanita tersebut, Æthelgifu. Meskipun peristiwa ini baru dicatat sekitar 50 tahun kemudian dan kebenarannya masih diperdebatkan, kisah tersebut mencerminkan citra buruk pemerintahannya.
Tindakannya yang tidak bertanggung jawab menyebabkan ketegangan di istana, merusak hubungan dengan Keluarga Kerajaan, politisi, dan pemuka agama, serta melemahkan otoritasnya sebagai raja. Akibatnya, ia dikenang sebagai penguasa kontroversial yang lebih dikenal karena skandal pribadinya daripada prestasi kepemimpinannya.