Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

7 Perubahan dalam Tubuh setelah Berhenti Konsumsi Gula 14 Hari



loading…

Berhenti mengonsumsi gula tambahan selama 14 hari bisa membawa perubahan besar yang mengejutkan dalam tubuh. Detoks gula membantu menstabilkan kadar insulin. Foto/Freepik

JAKARTA – Berhenti mengonsumsi gula tambahan selama 14 hari bisa membawa perubahan besar yang mengejutkan dalam tubuh. Tidak hanya menekan keinginan mengidam makanan manis, detoks gula singkat ini juga membantu menstabilkan kadar insulin.

Selain itu, berhenti konsumsi gula selama 14 hari atau 2 minggu juga terbukti meningkatkan energi, memperbaiki kesehatan kulit, menurunkan berat badan secara alami, serta mengurangi peradangan.

Bahkan, pikiran menjadi lebih jernih dan fokus meningkat berkat transisi tubuh yang beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Dari berkurangnya rasa lapar hingga kulit yang tampak lebih cerah, perubahan positif ini mulai terasa hanya dalam waktu dua minggu bebas gula.

Perlu diingat, gula tersembunyi tidak hanya terdapat dalam makanan manis, tetapi juga dalam produk sehari-hari seperti sereal, roti putih, jus buah, yogurt beraroma, saus, biskuit, hingga makanan ringan kemasan. Berikut ini adalah perubahan mengejutkan yang terjadi pada tubuh dalam dua minggu tanpa konsumsi gula dilansir dari Times of India, Minggu (27/4/2025).

7 Perubahan dalam Tubuh setelah Berhenti Konsumsi Gula 14 Hari

1. Keinginan Mengidam Gula Menghilang

Gula meningkatkan produksi dopamin di otak, sehingga membuat gula terasa adiktif. Namun, dalam dua minggu setelah berhenti mengonsumsinya, reseptor dopamin mulai kembali normal. Akibatnya, rasa ketagihan terhadap gula perlahan menghilang. Ini bukan soal menguatkan tekad, melainkan otak Anda secara alami tidak lagi menuntut asupan gula.

2. Rasa Lapar Tidak Lagi Muncul Setiap 2 Jam

Konsumsi gula menyebabkan lonjakan insulin yang konstan, membuat tubuh cepat lapar dan lebih mudah menyimpan lemak. Dengan menghentikan asupan gula, kadar insulin menjadi lebih stabil. Tubuh mulai menggunakan energi yang sudah tersimpan, sehingga Anda bisa bertahan dari waktu sarapan hingga makan siang tanpa merasa lapar terus-menerus.

3. Energi Menjadi Lebih Stabil dan Tahan Lama

Gula memberikan dorongan energi instan yang diikuti oleh penurunan drastis. Setelah menghentikan gula, tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, yang lebih stabil dan bertahan lama. Hasilnya, Anda akan merasa lebih bertenaga sepanjang hari tanpa rasa mengantuk setelah makan siang.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *