Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

6 Fakta Puncak Carstensz, Gunung Tertinggi di Indonesia yang Didaki Fiersa Besari



loading…

Puncak Carstensz atau Puncak Jaya telah lama menjadi destinasi impian para pendaki. Sebagai gunung tertinggi di Indonesia, puncak ini menyimpan banyak keunikan. Foto/Getty Images

JAKARTA Puncak Carstensz atau Puncak Jaya telah lama menjadi destinasi impian para pendaki ekstrem di Indonesia dan dunia. Sebagai gunung tertinggi di Indonesia yang terletak di Pegunungan Jayawijaya, Papua, puncak ini menyimpan banyak keunikan sekaligus tantangan mematikan.

Baru-baru ini, Puncak Carstensz kembali menjadi sorotan setelah pendakian yang melibatkan musisi Fiersa Besari berakhir dengan tragedi. Di mana pendaki bernama Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat turun akibat hipotermia.

Dengan ketinggian lebih dari 4.800 meter di atas permukaan laut, Puncak Carstensz menawarkan keunikan berupa gletser tropis yang semakin langka akibat perubahan iklim. Namun, di balik keindahannya tersimpan bahaya yang nyata.

Berikut sederet fakta menarik tentang Puncak Carstensz dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/3/2025).

6 Fakta Puncak Carstensz

1. Asal Usul Nama yang Bersejarah

Puncak Carstensz memiliki sejarah penamaan yang panjang. Gunung ini dinamai berdasarkan John Carstensz, pelaut Belanda yang pada 1623 melihat puncaknya tertutup salju melalui teropong saat berlayar di Laut Arafura.

Ketika melaporkan temuannya ke Eropa, banyak yang meragukannya karena Papua dikenal sebagai wilayah tropis. Penduduk lokal telah lama menyebut gunung ini sebagai Nemangkawi dalam bahasa Amungkal.

Setelah Papua bergabung dengan Indonesia pada 1963, namanya sempat diubah menjadi Puncak Soekarno, sebelum akhirnya menjadi Puncak Jaya atau Puncak Jayakesuma. Meski demikian, nama Carstensz atau Piramida Carstensz masih sering digunakan di kalangan pendaki internasional.

2. Pendakian Pertama dan Eksplorasi Awal

Sejarah pendakian Puncak Carstensz dimulai pada 1909 ketika penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz, bersama enam orang suku Kenyah dari Kalimantan Utara berhasil mencapai area padang salju gunung ini. Keberhasilan ini mendorong pemerintah Belanda mendirikan Taman Nasional Lorentz pada 1919, yang mencakup area Piramida Carstensz.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *