5 Teori Konspirasi Kematian Keluarga Kerajaan, Putri Diana Diduga Sengaja Dibunuh


loading…

Kematian anggota Keluarga Kerajaan sering kali memicu teori konspirasi. Banyak yang mempertanyakan apakah tragedi ini benar-benar kecelakaan atau kecurigaan. Foto/People

JAKARTA – Kematian anggota Keluarga Kerajaan sering kali memicu teori konspirasi . Di mana banyak yang mempertanyakan apakah tragedi ini benar-benar kecelakaan atau kecurigaan adanya tindak kejahatan selama bertahun-tahun.

Sepanjang sejarah, meninggalnya tokoh-tokoh Keluarga Kerajaan secara tiba-tiba atau tanpa penjelasan sering kali menimbulkan keraguan. Dari keadaan yang mengerikan seputar kematian para bangsawan hingga kemungkinan motif tersembunyi.

kematian-kematian ini telah memicu rasa ingin tahu tentang pengaruh, kemewahan, dan urusan-urusan rahasia yang tersembunyi di balik kekuasaan. Khususnya, kematian mendadak Putri Diana pada 1997, serta eksekusi Tsar Nicholas II bersama keluarganya pada 1918, adalah berbagai peristiwa yang terus mengejutkan dan memikat dunia.

Berikut deretan teori konspirasi kematian Keluarga Kerajaan dilansir dari Mirror, Rabu (23/10/2024).

5 Teori Konspirasi Kematian Keluarga Kerajaan

1. Putri Diana (1961 – 1997)

5 Teori Konspirasi Kematian Keluarga Kerajaan, Putri Diana Diduga Sengaja Dibunuh

Foto/People

Putri Diana meninggal secara tragis dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris pada tanggal 31 Agustus 1997. Laporan resmi menyimpulkan bahwa, kecelakaan itu disebabkan oleh kombinasi antara pengemudi, Henri Paul, yang mabuk dan mengebut untuk menghindari paparazzi.

Namun, teori konspirasi telah tersebar luas sejak tragedi itu hampir 30 tahun yang lalu. Banyak yang percaya kematian Diana bukan sekadar kecelakaan tragis, melainkan pembunuhan yang diatur oleh Keluarga Kerajaan atau tokoh-tokoh kuat lainnya.

Teori-teori tersebut menyatakan bahwa Diana menjadi sasaran karena hubungannya dengan Dodi Fayed atau karena ia telah menjadi figur publik yang terlalu menonjol, sehingga mengabaikan Keluarga Kerajaan. Teori-teori ini berkembang karena pernyataan ibunda Pangeran William dan Pangeran Harry itu sendiri tentang rasa takutnya terhadap keselamatannya pada bulan-bulan menjelang kematiannya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *