Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

5 Dampak Buruk Kelebihan Karbohidrat untuk Kesehatan



loading…

Salah satu sumber utama energi ini berasal dari karbohidrat, yang bisa diperoleh dari makanan seperti nasi, roti, dan kentang. Foto/Alevia.

JAKARTA – Tubuh membutuhkan energi untuk mendukung pertumbuhan dan berbagai fungsi penting lainnya. Salah satu sumber utama energi ini berasal dari karbohidrat, yang bisa diperoleh dari makanan seperti nasi, roti, dan kentang.

Karbohidrat memang penting, namun konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Jika asupan karbohidrat terlalu tinggi, tubuh bisa mengalami sejumlah masalah serius.

Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (25/4/2025), dari total rata-rata kebutuhan harian 2.000 kalori, sekitar 900 hingga 1.300 kalori harus berasal dari karbohidrat. Ini setara dengan konsumsi sekitar 225 hingga 325 gram karbohidrat per hari.

Sementara itu, menurut Only My Health, makanan tinggi karbohidrat meliputi nasi putih, roti putih, keripik kentang, makanan manis, hingga produk tepung olahan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi jenis makanan ini secara bijak.

5 Dampak Buruk Kelebihan Karbohidrat untuk Kesehatan

Berikut beberapa risiko kesehatan akibat kelebihan karbohidrat.

1. Metabolisme Tubuh Melambat

Konsumsi karbohidrat berlebih dapat memperlambat laju metabolisme, yang akhirnya menyebabkan peningkatan berat badan. Menjaga keseimbangan nutrisi sangat penting untuk mempertahankan metabolisme optimal.

2. Kenaikan Gula Darah

Asupan karbohidrat yang berlebihan menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Untuk mengontrol kondisi ini, pankreas melepaskan insulin lebih banyak, yang berisiko menyebabkan obesitas serta meningkatkan keinginan mengonsumsi makanan manis.

3. Penurunan Produksi Insulin

Dalam jangka panjang, tubuh yang terus-menerus dibebani dengan karbohidrat berlebih dapat membuat pankreas memproduksi insulin dalam jumlah lebih sedikit, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes.

4. Peningkatan Kadar Kolesterol

Kelebihan konsumsi karbohidrat juga berkaitan dengan naiknya kadar kolesterol jahat (trigliserida) dalam darah, yang dapat berujung pada penyakit jantung.

5. Risiko Masalah Kehamilan

Ibu hamil yang mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat berpotensi meningkatkan kadar gula darah janin, yang bisa menyebabkan makrosomia (bayi lahir besar) atau diabetes tipe 1. Selain itu, ibu juga berisiko mengalami diabetes gestasional serta penambahan berat badan berlebih selama kehamilan.

(nnz)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *