Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Makanan Lebaran yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi, Waspadai Konsumsinya



loading…

Beberapa makanan Lebaran bisa menyebabkan kolesterol tinggi meski terasa nikmat. Sayangnya, tidak semua menyadari hal tersebut hingga mengonsumsinya berlebihan. Foto/Istock Photo Valens Hascaryo

JAKARTA – Beberapa makanan Lebaran bisa menyebabkan kolesterol tinggi meski terasa nikmat. Sayangnya, tidak semua orang menyadari hal tersebut hingga mengonsumsinya secara berlebihan.

Beberapa makanan khas Lebaran mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung.

Penting untuk mengenali jenis makanan yang berisiko agar bisa tetap menikmati perayaan tanpa mengabaikan kesehatan. Berikut daftar makanan Lebaran yang menyebabkan kolesterol tinggi dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/3/2025).

3 Makanan Lebaran yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi

1. Opor Ayam

Opor ayam merupakan salah satu hidangan khas Lebaran yang hampir selalu hadir di meja makan saat Idul Fitri. Meski dikenal dengan cita rasanya yang gurih dan nikmat, opor ayam termasuk makanan yang tinggi kolesterol.

Kandungan santan yang digunakan sebagai bahan utama menjadikan hidangan ini kaya akan lemak jenuh dan kalori. Menurut Medical News Today, santan dalam jumlah sedang memang dapat memberikan manfaat kesehatan, namun konsumsi berlebihan justru berisiko menimbulkan efek negatif, termasuk meningkatkan kadar kolesterol.

Karena itu, opor ayam sebaiknya dinikmati dengan porsi yang bijak. Terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan jantung atau kolesterol tinggi.

2. Rendang

Rendang merupakan salah satu hidangan khas Lebaran yang hampir selalu hadir di setiap meja makan. Meski rasanya gurih dan kaya rempah, rendang mengandung kadar lemak dan kolesterol yang cukup tinggi karena dibuat dari santan dan daging sapi.

Kombinasi kedua bahan tersebut menjadikan rendang kurang ideal dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol atau penyakit jantung.

3. Kue Kering

Kue kering seperti nastar, putri salju, dan kastengel merupakan sajian khas yang hampir selalu hadir saat Lebaran. Meskipun menjadi favorit banyak orang, kue-kue ini sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena mengandung bahan-bahan seperti mentega, susu, telur, dan keju yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol.

Satu potong kue kering dapat mengandung sekitar 75 kalori, sehingga asupan berlebih berisiko meningkatkan kadar kolesterol dan berat badan. Menikmati kue kering saat Lebaran tetap bisa dilakukan, asalkan dikonsumsi secara bijak dan diimbangi dengan pola makan sehat lainnya.

(dra)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *